Pidato Kebudayaan PSH Unand, Buya Masoed: Martias Pandoe Seorang Visioner

Kamis, 19 Mei 2016, 11:59 WIB | Kabar Daerah | Provinsi Sumatera Barat
Pidato Kebudayaan PSH Unand, Buya Masoed: Martias Pandoe Seorang Visioner
Sejarahwan Indonesia, Taufik Abdullah bersama Buya Masoed Abidin, Endri Martius (WR IV Unand), Gusti Asnan (Dekan FIB), keluarga Martias Pando, foto bersama dengan jajaran Pusat Studi Humaniora (PSH) Unand, usai pidato kebudayaan, Rabu (18/5/2016) di Kamp

VALORAnews - Buya H Masoed Abidin menyebut, banyak hal yang bisa dikutip dari perjalanan kehidupan almarhum Marthias Pandoe. Pria yang akrab disapanya dengan panggilan Bang Pandoe itu, menurut Buya Masoed, sikapnya, fikiran-fikiran serta harapan-harapan semasa beliau hidup yang dihimpun patut diteladani. Semua itu bermanfaat bagi generasi selanjutnya.

"Menurut saya, ia merupakan seorang visioner, bahkan bisa melampaui itu bagi para kolega-kolega terdekatnya. Dia memiliki pandangan yang jauh ke depan, karena tidak menghabiskan masanya waktu itu, namun juga mempersiapkan masa depan," ungkap Buya Masoed saat jadi pembicara pada pidato kebudayaan yang digelar Pusat Studi Humaniora (PSH) Unand, Rabu (18/5/2016) di Kampus Unand Limau Manis.

Buya Masoed juga menilai, Bang Pandoe selalu memberikan pikirannya yang benar dan tidak mempengaruhi para pembaca, pendengar atau siapa saja yang mengikutinya. Sehingga, dalam tulisan-tulisannya, di samping berita dari sisi jurnalistik juga mampu membangun dengan melakukan pengayaan.

"Menurut saya secara pribadi, hal ini sangat bagus kita pelajari khususnya bagi para akademik. Saya sudah sejak lama mengenal Bang Pandoe. Menurut saya, sosok Pandoe sesuai arti namanya adalah pemimpin, yakni memiliki tiga kosa kata di antaranya teguh, setia dan lincah," pungkasnya.

Baca juga: Erman Safar Terima Golden Award dari SIWO PWI, Ini Alasannya

Sementara, putra keempat Marthias Pandoe, Zola Pandoe mengatakan, pihak keluarga saat ini sedang membangun Museum Pustaka Pandoe, di tempat lahir beliau di Puncak Lawang, Kecamatan Matur Kabupaten Agam.

"Pembangunannya dibangun secara bertahap dan telah berjalan dua bulan. Insya Allah dalam tahun ini akan selesai dan bisa dioperasikan," terang Zola.

Zola melanjutkan, Pustaka Pandoe ini diharapkan bisa hidup dan berkembang hingga masa-masa selanjutnya. Pustaka tersebut berisikan hal-hal yang bisa menginspirasi baik dari kumpulan tulisan, kehidupan sehari-hari, fikiran dan ide-ide beliau semasa hidup.

"Semoga saja kehadiran pustaka ini, bermanfaat khususnya bagi para pelajar, akademisi, pihak swasta dan semua pihak yang membutuhkan," imbuhnya.

Baca juga: Hibah PWI Sumut Tahun 2023 Belum Cair, Ilyas Sitorus: Ini Masalah Administrasi Semata

Adapun terkait sejarah kehidupan Marthias Dusky Pandoe yaitu, dia merupakan seorang wartawan yang memiliki kerja keras, gemar membaca, kecerdasan, dan tajam dalam melihat persoalan, serta mampu membangun jaringan yang luas. Sehingga itu, ia dan karyanya sebagai wartawan mendapat apresiasi yang baik dari berbagai pihak serta di mata negara dan dunia.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: