60 Orang Wartawan Ikuti UKW Fasilitasi Dewan Pers di Sumbar, 7 Peserta Gagal
PADANG (6/7/2024) - Ketua Komisi Pendidikan dan Pelatihan PWI Pusat, Marah Sakti Siregar menegaskan, kartu dan sertifikat kompetensi wartawan bisa dicabut.
"Melanggar Kode Etik Jurnalistik (KEJ) lebih dari tiga kali selama enam bulan, adalah salah satu penyebab bisa dicabutnya kartu dan sertifikat kompetensi seorang wartawan," tegas Marah Sakti Siregar.
Penegasan itu disampaikan Marah Sakti Siregar, mewakili Dewan Pers, saat menutup kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) fasilitasi Dewan Pers di Padang, Sabtu.
Regulasi pencabutan kartu dan sertifikat kompetensi seorang wartawan itu, terang dia, telah diatur dalam Peraturan Dewan Pers No: 3/Peraturan-DP/VIII/2015.
Baca juga: PEMKAB PESSEL Serahkan Kartu BPJS Gratis sebanyak 1.332 Lembar di IV Jurai
Jenis pelanggaran lainnya yang menyebabkan sanksi pencabutan yaitu melakukan plagiat, membuat berita dusta atau bohong, menerima suap, menyalahgunakan profesi wartawan atau melanggar hak tolak/ingkar dan off the record.
Kemudian, memberikan dokumen karya jurnalistik dan identitas perusahaan pers sebagai persyaratan pendaftaran uji kompetensi yang kemudian diketahui tidak benar atau bohong.
Selanjutnya, tidak melakukan tugas jurnalistik atau bekerja di perusahaan pers yang tidak memenuhi standar perusahaan pers yang diatur oleh Dewan Pers sekurang-kurangnya enam bulan.
"Pencabutan kartu kompetensi wartawan juga bisa berdasarkan masukan dari masyarakat, usulan atau rekomendasi dari perusahaan pers, organisasi wartawan dan Temuan Dewan Pers," ungkap Marah Sakti Siregar.
Baca juga: Pjs Bupati Agam Bicarakan Netralitas ASN dengan Bawaslu, Ini Permintaan Suhendra
"Kami mengingatkan penanggungjawab media, untuk tetap patuh dengan KEJ dan UU Pers dalam melahirkan produk jurnalistik demi menghindari sanksi pencabutan itu," terang pendiri Tabloid Cek&Ricek itu.
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Perempatan Kantor Pos Cabang Utama Padang jadi Titik Nol Kilometer Sumbar, Ini Alasan Ilmiahnya
- KPU Sumbar Tetapkan Belanja Kampanye Calon Gubernur Sebesar Rp272,1 Miliar; Jika Laporan Berdusta, Kena Denda Maks Rp10 Juta
- 2022 Dokter Ahli Bedah Ikuti P2B2 PABI, Ini Harapan Audy Joinaldy
- Bawaslu Sumbar Ajak Semua Elemen Wujudkan Ekosistem Pemilihan yang Sehat, Jauh dari Polarisasi
- Naradamping Epyardi-Ekos Ragukan Efektifitas Bahan Kampanye yang Dicetakan KPU Sumbar, Ini Alasannya