Pemko Padang Imbau Warga Waspadai Palu Arit

Rabu, 18 Mei 2016, 20:18 WIB | News | Kota Padang
Pemko Padang Imbau Warga Waspadai Palu Arit
Wako Padang, Mahyeldi Dt Marajo. (humas)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Munculnya kembali simbol palu arit yang identik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) salah satunya disinyalir karena mulai lemahnya rasa kesadaran kebangsaan dan semangat kebersamaan dalam membangun bangsa.

Hal itu diungkapkan Walikota Padang diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Bambang Sutrisno saat membuka Forum Pemantapan Wawasan Kebangsaan di Gedung Serbaguna Bagindo Aziz Chan, Balaikota Padang, Rabu (18/5/2016).

Ia mengatakan, semangat persatuan ini sejogyanya terus dipupuk, dibina dan dijaga dengan baik agar tidak mudah luntur dan hilang. apalagi sampai disusupi oknum-oknum yang ingin membangkitkan lagi paham-paham terlarang.

"Tidak dapat dipungkiri, penyebab utama lunturnya semangat persatuan karena kurang terbina dan tidak terjaganya kesadaran berbangsa tersebut," ujarnya.

Baca juga: SHU KPN Pemko Padang Gelar RAT Naik 16,7 Persen

Menurutnya, Pemko Padang melalui berbagai kegiatan dan kesempatan selalu berupaya menguatkan persatuan dan kesatuan dan kembali ke nilai-nilai Pancasila

Bambang menambahkan, Aparatur Sipil Negara (ASN) harus menjadi orang terdepan yang lebih memahami nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan ini. "ASN harus lebih memahami nilai-nilai pancasila dan wawasan kebangsaan,"tukasnya.

Sementara itu Kepala Tata Usaha Kantor Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol) Kota Padang Eri Jasman melaporkan kegiatan ini berlangsung satu hari. Peserta berasal dari para ASN di lingkungan Pemko Padang.

"Pemantapan wawasan kebangsaan ini didukung oleh institusi politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan keamanan," jelasnya. (rel)

Baca juga: Dua Mediasi Sengketa Informasi Publik antara Integritas dengan Pemko Gagal

TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: