Silpa APBD Bukittinggi 2015 Membengkak

Rabu, 06 April 2016, 23:25 WIB | News | Kota Bukittinggi
Silpa APBD Bukittinggi 2015 Membengkak
Wako Bukittinggi, Ramlan Nurmatias didampingi jajaran. memeriksa kondisi jalan di bawah Flya Over Terminal Aur Kuning, usai apel bersama Peresmian Tim SK4, Sabtu (4/4/2016). (humas)

VALORAnews - Rata-rata realisasi anggaran belanja Kota Bukittinggi tahun anggaran 2015, masih di bawah 90 persen tepatnya yakni sebesar 84,44 persen. Tahun 2015 itu, dianggarakan belanja Rp686 miliar, namun yang terealisasi hanya Rp579 miliar. Dengan demikian tahun 2015 terjadi Silpa yang cukup besar yakni sebesar Rp107 miliar.

Hal tersebut disampaikan Walikota Bukittinggi, M Ramlan Nurmatias, dalam rapat paripurna DPRD Kota Bukittinggi dalam rangka penyampaian Laporan Keterangan Pertanggung jawaban (LKPJ) Walikota Bukittinggi Tahun Anggaran 2015, di ruangan Rapat Paripurna DPRD Kota Bukittinggi, Rabu (6/4/2016).

Dalam rapat yang dipimpin Ketua DPRD, Beny Yusrial didampingi Wakil Ketua, Trismon dan Yontrimansyah yang dihadiri oleh seluruh anggota DPRD Bukittinggi tersebut, Ramlan menyampaikan realiasi pendapatan 2015 sebesar Rp593 miliar atau 97 persen dari target yang direncanakan Rp611 miliar. Sementara realisasi PAD tahun 2015 sebesar Rp66 miliar. Angka ini naik dari pencapaian yang jadi target sebesar 104 persen.

"Untuk PAD 2015 memang sudah melebihi dari target yang ditetapkan, namun untuk tahun-tahun kedepan kita harus tingkatkan karena masih banyak potensi-potensi sumber PAD yang harus kita tingkatkan dan benahi" ujar Ramlan dihadapan peserta dan undangan rapat yang juga dihadiri Wakil Walikota Irwandi, unsur Muspida, Sekretaris daerah dan kepala SKPD dalam lingkungan Pemko Bukittinggi.

Baca juga: Erman Safar Lirik PPP untuk Nyalon di Pilkada Bukittinggi 2024

Untuk belanja, kata Ramlan, memang terjadi realisasi atau serapan yang masih rendah yakni di bawah 90 persen dari target sebesar Rp686 miliar, namun realisasi baru Rp579 miliar atau 84,4. Kendala ini disebabkan beberapa faktor antara lain, adanya aturan atau petunjuk teknis yang terlambat serta kurangnya pemahaman dan disiplin aparat perencana.

"Khusus untuk belanja daerah 2015 memang masih kurang memuaskan, namun kedepan semua kendala-kendala yang memperlambat serapan anggaran ini akan kita benahi" kata Ramlan Nurmatias.

Ketua DPRD, Beny Yusrial dalam pidatonya mengharapkan, Pemko menjadikan beberapa kelemahan kinerja anggaran 2015 sebagai bahan koreksi dan evaluasi, sementara terhadap kinerja anggaran yang sudah bagus kami memberikan apresiasi, agar ditingkatkan. Sesuai aturan DPRD nanti akan memberikan rekomendasi atas LKPJ ini.

"Kami berharap kiranya pemko dapat menjadikan LKPJ ini sebagai bahan evaluasi, terutama menyangkut realisasi belanja. Terhadap kinerja pendapatan yang kami anggap sudah bagus untuk ditingkatkan pada masa yang akan datang" ujar Beny Yusrial dalam penutupan rapat paripurna

Baca juga: Pendanaan Syariah ala BPRS Jam Gadang 2024 Diluncurkan Besok

Sementara itu, salah seorag anggota Banggar DPRD, M Nur Idris mengatakan realisasi belanja daerah tahun 2015 sangat rendah, karena beberapa faktor utama SDM perencanaan anggaran dimasing-masing SKPD masih lemah dan lamban. Ini yang menyebabkan sisa anggaran tahun 2015 jadi besar.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: