Pasokan Listrik Hambat Pedagang untuk Pindah

Senin, 04 April 2016, 14:57 WIB | News | Kota Padang Panjang
Pasokan Listrik Hambat Pedagang untuk Pindah
Wali Kota Padang Panjang Hendri Arnis berdialog dengan salah seorang pedagang yang menempati kios penampungan. (humas)

VALORAnews---Pasokan listrik di kios penampungan menjadi kendala pedagang untuk pindah. Sebagian pedagang masih bertahan di kios lama karena daya listrik yang tidak memadai di lokasi penampungan

"Sebenarnya kami ingin pindah pak, cuma karena permasalahan listrik. kami harus membayar biaya beban tempat kios kami yang lama, sementara kami tidak memakainya lagi. Kemudian listrik yang ada di penampungan hanya 1300 watt untuk empat kios." ungkap Zen pedagang cabe.

Walikota Padang Panjang Hendri Arnis saat di posko pemindahan pasar bersama seorang perwakilan PLN Padang Panjang Marlon mencoba bernegosiasi menyelesaikan masalah para pedagang yang hadir pada saat itu.

Diantara solusinya waktu itu adalah pemasangan jaringan listrik baru bagi tiap tiap pedagang dengan sistem token, setelah itu mereka tak akan membayar pemasangan baru lagi jika pasar telah dibangun. Akan tetapi pedagang mengeluhkan biaya yang tinggi jika memasang listrik baru. Hendri Arnis meminta agar PLN memberi keringanan bagi para pedagang agar pedagang bisa menyicil biaya tersebut tiap bulannya.

Meski demikian, sebagian pedagang sudah menempati lokasi penampungan yang baru. Hendri Arnis mengapresiasi kesediaan pedagang untuk pindah. "Saya berterima kasih kepada para pedagang yang telah pindah ke penampungan dengan suka rela. Saya menghimbau kepada para pedagang yang belum pindah agar segera menempati kios yang telah disediakan agar proses pembangunan pasar berjalan dengan lancar dan cepat,' ujar Hendri saat meninjau lokasi pasar, Senin (4/4/2016)

Ikut hadir pada waktu itu Asisten 1 Sonny Budaya Putra, Staf Ahli Iriansyah Tanjung, Kakan Pasar Rinofen, Kasatpol PP Joni Aldo, Kadis Hub Kominfo I Putu Venda, bersama pihak kepolisian yang juga ikut mendampingi pemantauan penampungan pasar saat itu. (rel)

Penulis:
Editor: Fanny Komala Sari
Sumber:

Bagikan: