Konsultan Salah Hitung HPS, Lelang Fisik Puskesmas Bukittinggi Gagal
VALORAnews - Dokumen perencanaan Puskesmas Rawat Inap dibuat oleh PT Wandra Cipta Engginering Consultan, diduga tidak bisa dipakai, sehingga pelelangan untuk pembangunan fisik puskesmas di unit layanan pengadaan barang dan jasa (ULP) Kota Bukittinggi, gagal dilanjutkan.
Kepala ULP Kota Bukittinggi, Ahmad Fauzi, Jumat (1/4/2016), menyebutkan, pelelangan gagal dilanjutkan lantaran terdapatnya kesalahan pengkalian harga perkiraan sendiri (HPS), sehingga pokja tak dapat melanjutkan ketahap evaluasi administrasi, teknis, harga dan kualifikasi.
Ia menyampaikan, sewaktu dinas kesehatan mengajukan pelelangan pembangunan fisik ke ULP, dilakukan pengecekan oleh pokja dan ditemukan adanya kekurangan. Sehingga, dokumen dikembalikan lagi.
Setelah diperbaiki, dinas kesehatan kembali mengirim dokumen dengan disertai surat pernyataan dari konsultan bahwa perencanaan telah sesuai.
Baca juga: Pjs Wako Bukittinggi Tinjau Gudang Penyimpanan Logistik Pemilihan Serentak 2024
Oleh ULP dilakukan pelelangan. Pada tahap proses lelang berlangsung, pokja kembali menemukan kekurangan, sehingga disurati lagi dinas kesehatan dengan nomor: 02.07/ULP-2/III-2016 tanggal 22 Maret 2016.
Lalu surat dari ULP dibalas dinas kesehatan dengan nomor:440/727/DKK/III-2016 tertanggal 28 Maret 2016 antara lain isinya "untuk menghindari proses pengadaan ini di luar ketentuan yang ada, maka dapat kami nyatakan pelelangan gagal."
Surat berperihal "Pelelangan Gagal" yang ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Syofia Dasmauli, oleh ULP proses lelang yang sedang berlangsung tersebut langsung ditutup.
Hal ini membuat para rekanan yang telah memasukkan dokumen penawaran kecewa.
Baca juga: Pjs Wako Bukittinggi Terima 26 Sertifikat Tanah Aset Pemko dari BPN, Ini Tujuannya
Untuk diketahui, perencanaan pembangunan puskesmas rawat inap ini ditenderkan di 2015 lalu, dengan HPS-nya Rp89. 530.000. Terdapat tiga perusahaan memasukan penawaran yakni CV. Reka Cipta Konsulido Prima nilai penawaran Rp68.850.000, PT. Multi Karya Interplan Konsultan penawaran Rp69.000.000 dan PT. Wandra Cipta Engginering Consultan sebagai pemenang dengan penawaran Rp68.567.400.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- 5 Fraksi DPRD Bukittinggi Tolak Anggaran Sky Walk dan Lanjutan Pembangunan Stasiun Lambung di KUA PPAS 2025
- Pengidap HIV di Daerah Tujuan Wisata adalah Pelaku LGBT, Ini Arahan Pjs Wako Bukittinggi
- Elqadri jadi Pj Sekda Bukittinggi, Ini Pesan Wali Kota
- Ini Calon Kepala Daerah Partai Gerindra pada Pilkada Serentak 2024 di Sumatera Barat
- Staf Sekretariat KPU Bukittinggi Dicatut jadi Pendukung Calon Perseorangan, Ini Keputusan Bawaslu Setelah Terima Laporan