Berkunjung ke LAHG Sebangau Kalimantan Tengah: Tiga Bidadari Hutan Gambut Berjuang Selamatkan Primata Langka
Tiap hari, sekitar pukul 04.00 WIT, dia sudah jalan ke hutan di sekitar LAHG, guna mengamati dan mencatat tingkah laku Gibon. Ditingkahi menjawab pertanyaan rekan peserta workshop LPDS, Kas menuturkan soal ketertarikannya pada hewan mamalia itu.
"Sekitar 1993, ketika masih berumur tujuh tahun, kakek membawa saya ke Philipina. Disana banyak mamalia diperdagangkan secara bebas," ungkap Kas.
Saat itu, terang Kas, kakeknya menyelamatkan seekor monyet dari perdagangan gelap. "Sejak saat itu, saya juga berniat untuk ikut menyelamatkan hewan mamalia ini dari perdagangan gelap," terang lulusan British Life Science (BSC) di Inggris itu.
Baca juga: Kapal Pesiar Bawa 15 Bule Bocor, Evakuasi Dihadang Gelombang 3 Meter
Ketertarikannya dengan monyet ini, juga berlanjut pada studi. Charolyn kini tercatat sebagai mahasiswa S2 di Primate Biology Behaviour Conservation. Dia pun bertekad melanjutkan studi hingga mendapat gelar PhD.
"Saya mau kumpul uang dulu, biar bisa masuk ke University of Roehampton di Inggris. Ini kampus terkenal," terangnya.
"Bulan depan saya mau ke Vietnam. Di sana juga ada jenis monyet langka. Mau meneliti juga di sana," kata cewek yang hobi travelling ini soal keinginannya yang lain.
Tak ingin hidup normal seperti remaja lainnya? Charolyn tersenyum penuh arti. Menurut dia, sejak kecil dia sudah biasa hidup berpindah-pindah, mengikuti ayahnya yang bekerja di British Petrolium. Sebuah perusahaan minyak besar asal Inggris.
Saat ditanya mengapa tidak mengikuti jejak ayahnya bekerja di dunia perminyakan yang secara ekonomi jauh lebih baik? Charolyn memberi jawaban penuh makna. "Saya tidak mau melihat hewan-hewan ini punah dan generasi kita berikutnya hanya akan lihat fotonya saja. Pasti kita yang akan disalahkan," tegasnya sembari memperlihatkan beberapa foto Gibbons hasil jepretannya selama meneliti.
Saat digoda, apakah tidak merasa kehilangan masa muda, dimana disaat anak muda seusianya menghabiskan waktu dengan hang out ke mall ataupun tempat hiburan, menonton live music maupun party di club, dia malah bersemedi di dalam hutan bersama monyet-monyet liar.
Dengan senyum manis, Charolyn menjawab, "Saya punya DJ sendiri. Tiap hari dengar musik dari DJ di sini. Suara puluhan binatang hutan itu adalah live music saya. Lihat Gibbons lompat dari satu pohon ke pohon lain, itu lah dance party saya."
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- DPR RI: Iven Pariwisata jadi Pemicu Pertumbuhan Ekonomi Sumbar di Lajur Positif Semester I 2023
- Digugat ke PN Jakarta Selatan, BANI Yakin Putusan Majelis Arbiter Kuat
- Kembangkan Potensi Wisata Pulau Bangka, Ini Saran Selebriti Rafi Ahmad
- Ini Nama dan Lokasi 32 Bandara Internasional di Indonesia, Sebagian akan Dipangkas Menteri BUMN
- Masuk Monas Mesti Pakai JakCard, Ini Harga dan Tarif Masuk Januari 2023
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024