Kopi Dindiang, Miko: Gerakan Berbagi dari Lapau Ongga

VALORAnews - Di kawasan kota tua, Kota Padang, terdapat lapau (warung) Ongga. Kedai yang terkenal dengan sajian kopi es itu, dijadikan lokasi oleh para eksekutif muda Sumbar lintas profesi, me-launching gerakan kepedulian berbagi bersama yakni "Kopi Dindiang."

Gerakan berbagi dalam wujud Kopi Dindiang ini, mulai populer di grup whatshapp Top 100. "Kopi Dindiang maknanya berbagi di Lapau Ongga yang berlokasi di Pasa Mudik. Disini kita memulai," ujar Advokat, Miko Kamal yang menginisiasi dan mengaplikasikan gerakan berbagi tersebut.

Kopi Dindiang itu, pengunjung yang minum kopi atau apa saja di lapau itu memesan dua. Satu untuk di minum, satu lagi untuk di tempel di dindiang (dinding lapau-red).

"Kopi yang ditempel itu, siapa saja warga lain, baik yang dikenal atau tidak tapi kurang mampu secara ekonomi, maka tinggal mengambil kertas di dinding lalu menukarnya ke orang warung. Maka, dia bisa minum kopi gratis di warung tersebut," ujar anggota Komisi Informasi Sumbar, Adrian yang hadir di launching itu.

Baca juga: Mahyeldi: Peradi Goes to School Jadikan Siswa Melek Hukum

Sementara, advokat yang juga mantan wakil rakyat Sumbat, Yul Akhyari Sastra mengatakan, gerakan seperti ini sangat positif. "Saya melihat, makna di balik kopi dindiang yakni ada nilai berbagi kepada sesama," ujarnya usai menempelkan kertas di dindiang.

Sementara, Advokat Ibrani melihat, gerakan kepedulian ini mesti terus dikembangkan. "Ini awal yang baik, mesti digulirkan dalam bentuk lain," ujarnya.

Sedangkan tokoh muda Dharmasraya sekaligus fungsionaris PDI Perjuangan, Pandong Spendra mengatakan, gerakan kopi dindiang segera disusul di Dharmasraya.

"Insya Allah, Dharmasraya menyusul secepatnya. Ada makna berbagi disini. Untuk me-launching-nya, saya harapkan bupati nantinya," ujar Pandong.

Baca juga: Prof Oto Hasibuan Lantik Pengurus DPC Peradi Padang, Ini Harapan Wako Padang

Sementara, mantan Ketua KNPI Sumbar yang tengah mempopulerkan gerakan Ota Lapau, Marzul Veri mengakui, kopi dindiang punya nilai sosial. (relise)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber: