Pembangunan RSUD Dianggap Mubazir

Kamis, 18 Februari 2016, 07:37 WIB | News | Kota Bukittinggi
Pembangunan RSUD Dianggap Mubazir
Ketua DPRD Bukittinggi, Benny Yusrial beserta unsur pimpinan dan anggota lainnya, melakukan kunjungan lapangan, terkait lokasi pembangunan RSUD Bukittinggi yang digagas pemerintahan setempat, 3 Februari 2016. (foto suaranagari.com)

VALORAnews - Rencana Pemko Bukittinggi untuk membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) mendapat tentangan dari Praktisi Kesehatan setempat, Zainal Abidin.

Zainal menilai pembangunan ini akan mubzair mengingat di Bukittinggi telah beroperasi tiga rumah sakit milik Pemerintah. Yakni, Rumah Sakit Ahmad Mochtar (RSAM), Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) serta Rumah Sakit Tentara (RST).

Tak hanya itu, dua rumah sakit swasta pun telah ada di Bukittinggi, diantaranya Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi, serta Rumah Sakit Madina.

"Sudah terlalu banyak rumah sakit di sini. Jadi, rasanya tak perlu membangun lagi rumah sakit lagi,'' ujar Zainal Abidin, Rabu (17/02/2016).

Jika ingin memiliki rumah sakit, kata Zainal, sebaiknya Pemko Bukittinggi berupaya mengambil alih RSSN dari pengelolaan pemerintah pusat, sebab hal ini akan lebih mudah dibandingkan RSAM yang jadi milik pemerintah propinsi.

"Bangunan RSSN tidak terlalu besar dan memungkinkan pengadaan biaya operasionalnya lewat APBD. Sedangkan RSAM merupakan rumah sakit besar, sehingga dikhawatirkan APBD tak cukup untuk operasionalnya.'' Lanjutnya.

Zainal menganjurkan, mengambil alih RSSN menjadi RSUD Bukittinggi merupakan hal yang jauh lebih tepat.

"Sebaiknya untuk membangun rumah sakit, harus sesuai dengan kebutuhan, bukan mengada-ngadakan rumah sakit,'' tutupnya. (cr6)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: