Pembangunan RSUD Dianggap Mubazir
VALORAnews - Rencana Pemko Bukittinggi untuk membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) mendapat tentangan dari Praktisi Kesehatan setempat, Zainal Abidin.
Zainal menilai pembangunan ini akan mubzair mengingat di Bukittinggi telah beroperasi tiga rumah sakit milik Pemerintah. Yakni, Rumah Sakit Ahmad Mochtar (RSAM), Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) serta Rumah Sakit Tentara (RST).
Tak hanya itu, dua rumah sakit swasta pun telah ada di Bukittinggi, diantaranya Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi, serta Rumah Sakit Madina.
"Sudah terlalu banyak rumah sakit di sini. Jadi, rasanya tak perlu membangun lagi rumah sakit lagi,'' ujar Zainal Abidin, Rabu (17/02/2016).
Jika ingin memiliki rumah sakit, kata Zainal, sebaiknya Pemko Bukittinggi berupaya mengambil alih RSSN dari pengelolaan pemerintah pusat, sebab hal ini akan lebih mudah dibandingkan RSAM yang jadi milik pemerintah propinsi.
"Bangunan RSSN tidak terlalu besar dan memungkinkan pengadaan biaya operasionalnya lewat APBD. Sedangkan RSAM merupakan rumah sakit besar, sehingga dikhawatirkan APBD tak cukup untuk operasionalnya.'' Lanjutnya.
Zainal menganjurkan, mengambil alih RSSN menjadi RSUD Bukittinggi merupakan hal yang jauh lebih tepat.
"Sebaiknya untuk membangun rumah sakit, harus sesuai dengan kebutuhan, bukan mengada-ngadakan rumah sakit,'' tutupnya. (cr6)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- 5 Fraksi DPRD Bukittinggi Tolak Anggaran Sky Walk dan Lanjutan Pembangunan Stasiun Lambung di KUA PPAS 2025
- Pengidap HIV di Daerah Tujuan Wisata adalah Pelaku LGBT, Ini Arahan Pjs Wako Bukittinggi
- Elqadri jadi Pj Sekda Bukittinggi, Ini Pesan Wali Kota
- Ini Calon Kepala Daerah Partai Gerindra pada Pilkada Serentak 2024 di Sumatera Barat
- Staf Sekretariat KPU Bukittinggi Dicatut jadi Pendukung Calon Perseorangan, Ini Keputusan Bawaslu Setelah Terima Laporan