Penghapusan Kemiskinan Ekstrim di Sumbar Dihadang Status Rawan Bencana, Ini Kata Plt Gubernur
PADANG (26/9/2024) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy mengungkapkan, sudah ada 6 daerah berhasil turunkan angka kemiskinan ekstrem hingga 0 persen di tahun 2023 lalu.
"Kita masih punya tantangan besar untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrim, ditengah kondisi bencana alam, yang membuat kondisi kembali sulit," jelas Audy.
Hal itu dikatakan Audy saat membuka rapat koordinasi tentang Penanggulangan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, di Aula Kantor Bappeda Sumbar, Kamis.
Audy menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mengatasi masalah kemiskinan, terlebih Sumbar termasuk daerah yang rawan tertimpa bencana.
Baca juga: Pemprov Sumbar dan BPH Migas Sepakat Pertajam Pengawasan Penyaluran BBM dan Gas
Dalam beberapa tahun terakhir, sambungnya, Sumbar menghadapi sejumlah kejadian bencana alam seperti letusan gunung pada Desember 2023 lalu, yang berdampak pada tiga kabupaten/kota.
Kemudian, banjir bandang di bulan Maret dan Mei 2024 yang menghantam hampir seluruh kabupaten/kota di Sumbar.
Bencana-bencana ini jelas berdampak kerusakan pada sektor pertanian, infrastruktur, dan fasilitas umum.
Kerugian infrastruktur yang harus ditanggung Pemprov saja mencapai Rp1,6 triliun, belum termasuk kerusakan yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah kabupaten/kota.
Baca juga: Pramuka Sumbar Miliki KTA Multifungsi, Jadi Percontohan di Indonesia, Kerja Sama dengan Bank Mandiri
Hal ini, sambung Audy, juga berdampak pada naiknya kembali angka kemiskinan di beberapa wilayah yang sebelumnya sudah berhasil ditekan.
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah
- 202 Personel Protokol Ikuti Bimtek, Ini Arahan Andri Yulika
- Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar