Bawaslu Padang Ungkap Kerumitan dalam Pengawasan Coklit Pilkada Serentak 2024
Partisipasi masyarakat ini sangat penting, ungkap Firdaus, juga disebabkan faktor keterbatasan personel Bawaslu Padang.
Jumlah pengawas kecamatan hanya 33 orang (3 orang per kecamatan) ditambah PKD sebanyak 104 orang (1 orang per kelurahan/desa).
"Jika ditambah personel Bawaslu Padang plus sekretariat, jumlahnya masih kalah banyak dengan pantarlih di ibu kota provinsi Sumbar ini yang mencapai 1.861 orang," ungkap Firdaus.
Baca juga: Pjs Wali Kota Bukittinggi dan Forkopimda Hadiri Rakornas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Dengan jumlah personel yang terbatas itu, ungkap Firdaus, makin menyulitkan pengawasan seiring random-nya (tak terjadwal-red) waktu Coklit yang dilakukan Pantarlih.
"Ada Pantarlih yang melakukan Coklit di pagi hari. Ada yang siang, sore bahkan malam hari."
"Sudah lah jumlah kami sedikit, data tak punya, waktu Coklit juga beragam. Ini sangat melelahkan bagi tim di lapangan," terang dia.
Hadir dalam jumpa pers itu, Ketua Bawaslu Padang, Eris Nanda dan Afriszal (Kordiv SDMO-D Bawaslu Padang). (*)
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- KPU Padang Gelar Simulasi Putung Suara, Pj Wako: Sempurnakan Kembali Potensi Kekurangan Pelaksanaan
- Reses Dapil, Albert Hendra Lukman Jemput Aspirasi Penerima KIP dan PIP di Kota Padang
- Warga Piai Tengah Minta M Iqra Chissa Perjuangkan Perbaikan Irigasi dan Jalan
- Tampung Aspirasi Warga Kecamatan Padang Timur, Muhidi Sarankan Ada Rembug Warga yang Bukan Musrenbang
- Hendri Septa-Hidayat Tawarkan Tiga Kartu Hebat di Pemilihan Serentak 2024, Ini Manfaatnya