Bukittinggi Gelar Intervensi Serentak Stunting, Ini Targetnya

Kamis, 06 Juni 2024, 12:45 WIB | Kabar Daerah | Kota Bukittinggi
Bukittinggi Gelar Intervensi Serentak Stunting, Ini Targetnya
Asisten I Pemko Bukittinggi, Isra Yonza pada kegiatan intervensi serentak pencegahanan stunting di Posyandu Mekar Kelurahan Guguak Bulek Campago Ipuah, Rabu. (hamriadi)

BUKITTINGGI (5/6/2024) - Dinas Kesehatan Bukittinggi gelar intervensi serentak pencegahanan stunting. Kegitan dipusatkan di Posyandu Mekar Kelurahan Guguak Bulek Campago Ipuah, Rabu.

"Intervensi serentak pencegahanan stunting ini merupakan gerakan aksi bersama pencegahan stunting melalui pendataan, penimbangan, pengukuran, verifikasi, intervensi, edukasi bagi ibu hamil, ibu yang memiliki balita serta calon pengantin," ungkap Kepala Dinas Kesehatan, Linda Faroza.

Pencanangan pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting di Kota Bukittinggi ini, terang dia, ditargetkan pada 11.381 balita dan 2.437 ibu hamil.

"Ini diukur dan diinput 100 persen kedalam aplikasi e-PPGBM (elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) dan ke dalam aplikasi e-kohort nantinya," jelas dia.

Baca juga: Program ILP Bukittinggi Didukung Hibah Global Fund Tahun 2024

Sementara, Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar diwakili, Asisten I, Isra Yonza menyampaikan, untuk saat ini prevalensi stunting di Indonesia berdasarkan data hasil survey SSGI tahun 2022 sebesar 21,6%.

Sementara, pada survey SKI tahun 2023 turun menjadi 21,5%. Meskipun terjadi penurunan, namun hanya 0,1 point saja.

"Dalam hal ini, jika tidak dilakukan intervensi secara dini, dikhawatirkan untuk tahun 2024 target yang ditetapakan tidak akan tercapai dimana prevalensi stunting harus di bawah 14% dan wasting di bawah 15%," terangnya.

Untuk itu, kegiatan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting ini menjadi prioritas bersama, diharapkan dapat mendongkrak kunjungan ibu hamil dan balita datang ke Posyandu agar terpantau status kesehatannya, terpantau pertumbuhan dan perkembangannya.

"Sehingga, apabila terdeteksi terjadi gangguan tumbuh kembang, secara dini intervensi yang tepat dapat dilakukan," ungkapnya.

Dia berharap, kepada kecamatan, kelurahan dan puskesmas agar memastikan ketersediaan alat antropometri terstandar, yang akan digunakan didalam pengukuran balita di Posyandu.

Halaman:

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: