Nyiak Canduang Disulkan Kembali jadi Pahlawan Nasional, Bupati Agam Ikut Antar Mendampingi

JAKARTA (28/3/2024) - Bupati Agam, Andri Warman menilai, Syekh Sulaiman Arrasuli atau Nyiak Canduang telah berjuang dengan sekuat tenaga, pikiran dan hati tulus memerangi Belanda yang datang menjajah rakyat Indonesia, terutama di Sumatera Barat khususnya Kabupaten Agam.

"Gelar pahlawan nasional untuk Syekh Sulaiman Arrasuli, berguna untuk mengenali jejak perjuangan beliau yang dilakukan dalam melawan dan menentang penjajahan dari bumi pertiwi sebagai upaya mencapai kemerdekaan," ungkap Andri Warman.

Hal itu dikatakan Andri Warman usai mengantarkan langsung dokumen pengusulan calon pahlawan nasional untuk Syekh Sulaiman Arrasuli ke Kementerian Sosial, Kamis.

Dokumen pengusulan ini, diterima Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos RI, Beni Sujanto. Sejumlah anggota keluarga Syekh Sulaiman Arrasuli ikut mendampingi.

Baca juga: Wisata Sejarah: Rumah Kuno Era Kolonial, 6 Km dari Jam Gadang Bukittinggi, Rata-rata Milik Pahlawan Nasional

Dia berharap, pengusulan calon pahlawan nasional untuk Syekh Sulaiman Arrasuli asal Kabupaten Agam ini bisa terkabul, sehingga memiliki nilai tambah terhadap khasanah sejarah bangsa.

Andri Warman menilai, jika usulan ini terwujud, maka akan menambah jumlah pahlawan nasional dari Sumbar dan Kabupaten Agam khususnya.

Sementara, Kabid Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Agam, Zulfi Ernawati menyebutkan, pengusulan Syekh Sulaiman Arrasuli ini sudah dilakukan sejak 2022 lalu, tapi belum lolos karena ada dokumen yang harus dilengkapi.

Untuk itu, pengusulan kembali dilakukan pada 2023 dan sudah memenuhi syarat dari Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP), tapi gelar pahlawan nasionalnya belum dianugerahkan.

Baca juga: Pengusulan Gelar Pahlawan Inyiak Canduang, Ini yang Divalidasi TP2GP di MTI Canduang

"Tahun ini kita usulkan kembali yang dokumennya langsung diantar pak bupati ke Kemensos RI, dengan harapan Syekh Sulaiman Arrasuli bisa lolos jadi pahlawan nasional," harapnya. (*)

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: