Status Gunung Marapi jadi Level III Siaga Mulai 9 Januari 2024, Ini Latar Belakang dan Dampak yang akan Terjadi
Kolom erupsinya, teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur.
Erupsi juga disertai dengan aliran piroklasik ke arah utara dengan jarak luncur sejauh 3 Km dari puncak.
"Hingga saat ini pascakejadian 3 Desember 2023, aktivitas erupsi dan hembusan masih berlangsung," terangnya.
Baca juga: KSB Nagari Panampuang Perbaiki Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
Rekomendasi Status Level III:
- Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kergiatan didalam wilayah radius 4.5 Km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
- Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran atau bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi/ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
- Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA) serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu, agar mengamankan sarana air bersih seta membersihkan atap rumah dari abu vulaknik yang tbal agar tidak roboh.
- Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks) dan tidak terpancing isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.
- Pemerintah daerah Bukittinggi, Padang Panjang, Tanah Datar dan Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl Prof Hazairin No 169 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.
- Masyarakat, instansi pemerintah maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi malalui aplikasi android Maga Indonesia, Website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id) dan media sosial PVMBG (facebook, twitter dan instagram).
Dikatakan Hendra, sejak tanggal 1-8 Januari 2024, secara visual Gunung Marapi terlihat jelas hingga tertutup kabut.
Teramati, asap kawah utama berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dengan tinggi sekitar 150-700 meter di atas puncak.
Erupsi teramati dengan tinggi kolom 700 meter di atas puncak dengan kolom erupsi berwarna kelabu.
Sementara, berdasarkan data kegempaan dalam interval yang sama, didominasi oleh gempa hembusan.
Terekam sebanyak 8 kali gempa erupsi (letusan), 65 kali gempa hembusan, 2 kali gempa low frequency, 1 kali gempa vulkanik dangkal.
Kemudian, tercatat 1 kali gempa vulkanik dalam, 8 kali gempa tektonik lokal, 18 kali gempa tetonik jauh dan tremor menerus dengan amplitudo 0.5-2 mm (dominan 1 mm).
"Aktivitas vulkanik Gunung Marapi pada awal 2023, didominasi oleh erupsi eksplosif yang berlangsung 7 Januari hingga 20 Februari 2023 dengan tinggi kolom erupsi antara 75-1000 meteri di atas puncak," ungkap Hendri.
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- 31 Ormas di Sumbar Suarakan Penolakan Politik Uang, Buya Gusrizal: Haram bagi Pemberi dan Penerima
- Jalan Balingka-Padang Lua Rusak Berat Akibat Pengalihan Jalan, Sumbar Hanya Sanggup Perbaiki 1 Km Audy Cari Dana ke Pusat
- Tol Ruas Sicincin-Bukittinggi Potensi Dialihkan jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar, Ini Alasannya
- Sesditjen Dukcapil Kemendagri Perintahkan Disdukcapil Layani Perekaman Data KTP El Hingga Hari H Pencoblosan Pilkada
- Sirekap Kembali Digunakan di Pemilihan Serentak 2024