Strategi Pemenangan Pemilu 2024 jadi Materi Bimtek DPRD Sumbar
"Ini adalah fakta bahwa politik uang masih kuat dibeberapa daerah di Indonesia," tegas Pangi.
Pangi juga menilai, rekam jejak, politik gagasan dan kerja nyata, merupakan modal kuat dalam memenangkan kontestasi pemilihan.
"Faktor ini memengaruhi sekitar 67 persen bagi pemilih rasional, dalam tingkat keterpilihan," ungkapnya.
Namun, urai dia, politik gagasan, pencerahan, pencerdasan dan non politik uang, hanya berpeluang 8 persen dari sebuah keterpilihan dalam sebuah ajang kontestasi politik di tanah air.
"Di Sumbar, pemilih yang bersifat sosiologis, masih mendominasi. Angkanya lebih 50 persen," ungkap Pangi.
"Maka, faktor sosiologi seperti, ganteng, tegas, seagama, sekampung atau bersifat premodial jadi sentimen publik dalam menjatuhkan pilihan," terang dia.
"Sementara, untuk kepercayaan kepada partai pengusung hanya memiliki keterpilihan 13 persen," ungkapnya.
Pangi menyarankan, bagi pejabat publik berstatus petahana, melakukan hal yang terpadu, terukur baik secara rasional, sosiologis dan kegiatan kemasyarakatan.
Karena, kondisi dan situasi politik itu berkembang secara dinamis disetiap daerah dan seketika dapat berbeda dari waktu sebelumnya.
Sementara, Sekretaris DPRD Sumbar, Raflis menyampaikan, pelaksanaan Bintek DPRD Sumbar kali ini tidak diikuti semua anggota dewan.
Karena, sebelumnya sudah ada serbagian anggota dewan, melaksanakan Bimtek kepartaian sesuai aturan yang berlaku.
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah
- 202 Personel Protokol Ikuti Bimtek, Ini Arahan Andri Yulika
- Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar