Tak Hadiri Rangkaian HUT Kota, Tokoh Kurai Kecewa ke Anggota Dewan
"Kita tidak bersisih ba-sibak, karena kami orang Kurai sudah menetapkan pondamen, pondasi, yang pertama, di Bukittinggi, ada yang disebut dengan orang Kurai, yaitu keturunan dari ibunya. Kedua, ada anak orang kurai, yaitu keturunan dari bapaknya, yang ketiga, ada anak nagari kurai yaitu siapun yang hidup, makan dan berkembang serta beranak pinak dan tinggal di Bukittinggi, adalah anak nagari Kurai," terangnya.
Sekaitan itu, ninik mamak lainnya, Tuanku M. Gindo, berharap pada acara-acara yang bernilai adat, ke-25 orang anggota DPRD Kota Bukittinggi agar duduk sahamparan makan "bajamba" dengan ninik mamak, alim ulama, cadik pandai dan bundo kanduang. (ham)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- 5 Fraksi DPRD Bukittinggi Tolak Anggaran Sky Walk dan Lanjutan Pembangunan Stasiun Lambung di KUA PPAS 2025
- Pengidap HIV di Daerah Tujuan Wisata adalah Pelaku LGBT, Ini Arahan Pjs Wako Bukittinggi
- Elqadri jadi Pj Sekda Bukittinggi, Ini Pesan Wali Kota
- Ini Calon Kepala Daerah Partai Gerindra pada Pilkada Serentak 2024 di Sumatera Barat
- Staf Sekretariat KPU Bukittinggi Dicatut jadi Pendukung Calon Perseorangan, Ini Keputusan Bawaslu Setelah Terima Laporan