PEMILU 2024: Antisipasi Mobilisasi Massa, Bawaslu Intensifkan Koordinasi di Lapangan
"Ini perlu kita awasi bersama, karena kalau tidak, bisa menimbulkan sesuatu yang tak diinginkan. Seperti mobilisasi massa, dan lainnya," ucap Nurmaidi.
Kemudian, tambahnya, Bawaslu juga mendorong sekolah-sekolah terutama SLTA sederajat.
Terutama bagi siswa yang sudah berusia 17 tahun per tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Bawaslu Ajak PJS Bukittinggi Ikut Aktif Awasi Pemilu
Pihak sekolah, hendaknya membantu mengingatkan para siswa, untuk membuat KTP, supaya mereka punya hak pilih di pemilu 2024.
Karena, jelas Nurmaidi, bagaimana pun dalam undang-undang hak memilih seseorang itu sangat dijamin.
"Jadi kita Bawaslu sangat mengawasi itu dan sangat memperhatikan hak-hak warga negara, agar bisa ikut saat memilih di pemilu pada 14 Februari 2024 nanti," ucap Nurmaidi.
Menyoal pengawasan dari rekap DPTb dari KPU, Bawaslu setiap bulannya juga mendapatkan data dari jajarannya di Kecamatan dan Nagari (desa adat).
"Jadi, data yang ada di KPU, akan disandingkan dengan data kita di Bawaslu," ujarnya.
Nurmaidi menyebut, angka terakhir DPTb per 2 November 2023, berjumlah 204 orang masuk memilih ke Pessel (data kpu setempat).
Kemudian, data orang keluar memilih sebanyak 195 orang, tersebar di 15 kecamatan di Pessel, ujarnya.
Penulis: Tusrisep
Editor: Tusrisep
Sumber:
Berita Terkait
- PILKADA 2024, BAWASLU: Awasi Ketat Distribusi Surat C Pemberitahuan ke Pemilih
- PILKADA PESSEL 2024: Cawabup Nasta Oktavian Dilaporkan ke Polisi dan Bawaslu
- HUT GOLKAR ke 60: DPD Pessel Gelar Senam Ceria Bertabur Hadiah
- PILKADA 2024, Era Sukma Munaf: Wali Nagari Jangan Terlalu Simpati, Sanksi Berat Menanti
- KETERBUKAAN INFORMASI Badan Publik di Pessel Kembali Diuji