8 PAC Partai Gerindra Padang Tuntut Afrizal Mundur

Selasa, 15 Desember 2015, 14:53 WIB | News | Kota Padang
8 PAC Partai Gerindra Padang Tuntut Afrizal Mundur
Sejumlah kader Partai Gerindra Kota Padang, saling bersitegang saat berdialog di ruang rapat partai itu, di Jl Koto Marapak, Padang, Selasa (15/12/2015). (vebi rikyanto/valoranews)

VALORAnews - Aksi damai penyampaian mosi tidak percaya terhadap Ketua DPC Gerindra Padang, Afrizal, berakhir bentrok. Aksi ini dilakukan delapan dari 11 pimpinan anak cabang (PAC) Partai Gerindra di Kota Padang, Selasa (15/12/2015) di kantor partai besutan Prabowo Subianto, di Jl Koto Marapak, Padang.

Awalnya sekitar 30 massa yang mengatas namakan PAC Partai Gerindra Padang, mendatangi kantor partai itu dengan tuntutan, Ketua DPD Partai Gerindra Padang, afrizal diganti. Karena, banyak persoalan yang tidak terselesaikan dan masih mengambang. Massa juga menilai, setiap keputusan yang diambil tidak berdasarkan AD/ART partai.

"Kita bersama-sama membesarkan partai, hingga jadi pemenang pemilu di Kota Padang. Tapi, di bawah pimpinan Afrizal, pengurus yang tidak sejalan dipecat. Partai seharusnya merangkul massa dari luar agar bergabung, sehingga jadi lebih besar lagi. Bukannya yang sudah ada dibuang," tegas Ketua PAC Partai Gerindra Koto Tangah, Jek.

Suasana berubah memanas, ketika di tengah orasi damai tersebut, datang beberapa orang yang mengaku dari sejumlah ketua PAC Partai Gerindra, yang menentang aksi tersebut. Massa tandingan yang dikomandoi Sekretaris PAC Partai Gerindra Padang Barat, Anif Bakri, mempertanyakan keabsahan aksi tersebut.

Baca juga: JKA-Rahmat Serukan Persatuan Pascaditetapkan jadi Pemenang Pilkada Padangpariaman 2024

Karena situasi kurang kondusif, perwakilan dari DPD Partai Gerindra Sumbar, Sam Salam mengajak perwakilan kedua kubu untuk bertemu di ruang rapat partai. Di ruang rapat itu, suasana justru makin memanas. Karena, kedua kubu ngotot dengan tuntutan masing-masing.

Aksi saling tuding dan lempar botol air mineral sampai aksi panjat meja mewarnai rapat tersebut. Dalam pernyataannya, Anif Bakri menuduh pendemo, adalah orang bayaran yang dikondisikan untuk menghancurkan partai.

"Tidak ada perpecahan di Partai Gerindra. Demo ini adalah gerakan dari kepentingan pribadi seseorang," tegasnya. (vri)

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: