Cegah Stunting, Tim PKM UNU Sumbar Ajarkan Warga Padang Timur Olahan Pangan Berbahan Kelor

Jumat, 29 September 2023, 07:15 WIB | Kabar Daerah | Provinsi Sumatera Barat
Cegah Stunting, Tim PKM UNU Sumbar Ajarkan Warga Padang Timur Olahan Pangan Berbahan Kelor
Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) UNU Sumbar, Dr Zasmeli Suhaemi didampingi anggota, menyerahkan bibit Kelor pada warga Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, pada kegiatan PKM, medio Agustus 2023 lalu. (istimewa)

PADANG (29/9/2023) - Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sumatera Barat, bagikan bibit Pohon Kelor pada ibu-ibu yang memiliki anak terdampak stunting di kecamatan Padang Timur. Bibit serupa juga dibagikan pada pendamping program stunting kelurahan.

"Kita juga melatih 24 orang ibu beserta anaknya yang terdampak stunting berupa olahan pangan berbahan Daun Kelor berupa Nugget, bakso dan tahu ceria, sebagai pangan alternatif yang dapat meningkatkan massa tubuh Balita," ungkap Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) UNU Sumbar, Dr Zasmeli Suhaemi dalam pernyataan tertulis yang diterima, Jumat.

Pembagian bibit dan pelatihan pembuatan pangan berbahan daun kelor ini digelar di Rumah Gizi Kecamatan Padang Timur, bekerjasama dengan Tim Percepatan Penanganan Stunting Puskesmas setempat.

Kegiatan selama dua hari tersebut, 25-26 Agustus 2023 tersebut juga diikuti tim PKM UNU Sumatera Barat lainnya, Mayuasti, April Zahmi, Firdaus serta Sayendria Safaria.

Baca juga: Banggar DPRD Jambi Pelajari Pola Penganggaran Kasus Stunting ke DPRD Sumbar

Selain pembagian bibit Kelor, ibu dari Balita terdampak stunting juga disampaikan literasi yang berkaitan dengan gizi dari media digital yang banyak berkembang.

"Peserta antusias mengikuti kegiatan pelatihan. Sebagian ibu-ibu, akan mencoba nugget berbahan kelor sebagai sumber pangan yang dijual secara komersil, sehingga bisa menambah pendapatan keluarga," tambah Firdaus.

Kasus Balita terdampak Stunting di Sumatera Barat, cukup mengkhawatirkan. Namun, dengan kolaborasi antara Dinas Kesehatan, perguruan tinggi dan masyarakat, penurunan prevalensi stunting diyakini akan dapat terwujud.

"Jika saja pengetahuan orang tua mengenai pentingnya gizi cukup baik pada Balita, pastilah mereka tidak akan membiarkan anaknya menderita kekurangan gizi," ungkap Firdaus yang juga wakil rektor UNU Sumbar.

Baca juga: Penanganan Stunting jadi Fokus Musrenbang RKPD Agam Tahun 2025

"Orang tua juga harus memiliki pengetahuan untuk mengolah pangan yang bergizi, tidak harus berbahan mahal. Salah satunya, cukup dengan menambah tepung daun kelor dalam olahan pangan," ungkap dia.

Halaman:

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: