Edy Rahmayadi Kisahkan Dirinya saat SMA, Tentara hingga Gubernur saat Pemulangan Paskibra

MEDAN (18/8/2023) - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengisahkan, pada dirinya tak bisa dilepaskan dari bagian pasukan pengibar bendera (Paskibra). Dia pernah jadi anggota Paskibra, jadi komandan upacara hingga jadi inspektur upacara HUT RI.

"Saat saya yang mengibar bendera (jadi Paskibra-red), gubernurnya saat itu adalah Marah Halim Harahap. Pada saat kalian mengibar bendera, gubernurnya saya. Tahu-tahu, kalian jadi gubernur, kalian ngomong begini juga," ujar Edy Rahmayadi di rumah dinas gubernur, Jumat.

Diketahui, Edy Rahmayadi pernah jadi anggota Paskibra Sumut pada perayaan HUT RI tahun 1978. saat itu, Gubernur Sumut dijabat Marah Halim Harahap yang sekaligus bertindak sebagai inspektur upacara. Edy bertindak sebagai komandan upacara, saat perayaan HUT TNI ke-72.

Kemudian, selama menjabat gubernur Sumatera Utara, Edy selalu mengambil peran sebagai inspektur upacara setiap peringatan HUT RI. Oleh kerenanya, Edy mengaku paham betul jadi bagian dari Paskibra itu seperti apa.

Baca juga: PPI dan Pemko Bukittinggi Gelar Paskibraka Competition 2024

Ia mengaku sangat memahami hubungan emosional dengan para pelatih dan teman sesama Paskibra.

"Teruslah kalian berdoa. Ketika begitu besar tanggung jawab yang diemban, ketika banyak tugas berat yang harus kita tangani, kita cuma punya dua tangan," ungkap Edy.

"Tangan itu gunanya untuk meminta pada tuhan. Jadi, setiap kegiatan kalian, jangan pernah lupa berdoa," tutur Edy pada acara pemulangan Paskibra Sumut di aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman, Medan.

Edy Rahmayadi juga berpesan pada seluruh anggota Paskibra Sumut, agar bercita-cita setinggi mungkin. "Seseorang haruslah punya cita-cita," terang Edy.

Baca juga: Wagub Sumbar Jemput Dua Paskibraka Nasional 2024 Asal Sumbar ke BIM, Ini Pesannya

Edy kemudian menyontohkan dirinya yang lahir dari keluarga sederhana. Namun, karena dia memiliki cita-cita yang tinggi, bisa punya karir yang bagus.

Penulis: Arif Budiman Effendi
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: