PEMILU 2024, Alirman Sori: Sistem Pemilihan Tanpa Edukasi, itu Nothing !
Dari yang tidak tahu, sambung dia, menjadi tahu. Kemudian yang tahu menjadi hebat, dan yang hebat menjadi strong/kuat.
"Kalau itu yang terbangun, baru oke," ucap Alirman Sori.
Misalnya, sistem politik tertutup itu maknanya begini, diurai, dan ada deskripsinya.
Lalu, sistem politik terbuka maksudnya begini, deskripsi ini, juga diurai.
"Kan itu yang tidak dimiliki oleh masyarakat kita, bukan berarti bodoh, tidak. Hanya tidak mengerti saja terkait sistem politik terbuka dan tertutup," ujar Alirman Sori.
Bicara di ranah rumah partai politik, lanjutnya, coba baca semua anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai politik.
Di sana mengatakan dan tertuang: ada kewajiban untuk melakukan pendidikan politik. Secara internal kepada kader-kadernya (secara sempit), dan secara luas kepada masyarakat.
Kalau partai hanya berpikir memberikan pendidikan politik kepada internalnya saja, ya itulah partai yang gagal memahami konsep edukasi tentang politik bernegara.
"Jadi, edukasi politik negara itu, enggak ada batas ruang dan waktu, menyasar semua lini," ucapnya.
Edukasi Minimalis
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PILKADA 2024, BAWASLU: Awasi Ketat Distribusi Surat C Pemberitahuan ke Pemilih
- PILKADA PESSEL 2024: Cawabup Nasta Oktavian Dilaporkan ke Polisi dan Bawaslu
- HUT GOLKAR ke 60: DPD Pessel Gelar Senam Ceria Bertabur Hadiah
- PILKADA 2024, Era Sukma Munaf: Wali Nagari Jangan Terlalu Simpati, Sanksi Berat Menanti
- KETERBUKAAN INFORMASI Badan Publik di Pessel Kembali Diuji