Periksa Lagi Kelayakan Sarana Mitigasi di Sumbar, Supardi: Perjelas SOP Pra dan Pasca Bencana
"Kita minta perhatian pemerintah dalam membangun fasilitas-fasilitas untuk penanganan bencana harus kuat."
"Daerah kita rawan. Harusnya disiapkan standar operasional prosedur (SOP) pra-bencana maupun pasca-bencana," ingat dia.
Untuk diketahui, menurut kajian ahli kebencanaan, yaitu Rusnardi Rahmat Putra, selama 20 tahun terakhir korban jiwa akibat berbagai jenis bencana alam seperti gempa, longsor, hingga banjir mencapai 2.882.
Baca juga: Sumbar jadi Tuan Rumah HKBN 2024, 30 Daerah akan Ikuti Simulasi Bencana Gempa dan Tsunami
Dalam hal ini, gempa menjadi bencana alam yang besar memakan korban jiwa, yaitu sebesar 1.768, untuk kerusakan rumah masyarakat sebesar 356.264.
Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Sumbar, Zulkenedi Said mengatakan, kewaspadaan akan bencana hendaknya tidak hanya terfokus pada bulan tertentu.
Menurut dia, setiap bulan hendaknya waspada, karena ancaman bencana mengintai setiap saat.
Sumbar merupakan daerah yang terdiri dari pegunungan, perbukitan serta garis pantai
Tidak hanya tsunami dan gempa, banyaknya sistem drainase yang belum optimal maka banjir serta longsor merupakan ancaman paling dekat.
"Jadi jangan fokus pada bulan tertentu, setiap bulan juga harus waspada," tegas Zulkenedi.(kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah
- 202 Personel Protokol Ikuti Bimtek, Ini Arahan Andri Yulika
- Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar