Warga Mentawai dan Padang Mengungsi Pasca Gempa 7.3 SR, BMKG: Tsunami 50 Cm
Kemudian, shelter Parupuk Tabing, kecamatan Koto Tangah, juga ramai dimanfaatkan warga untuk evakuasi vertikal.
Namun, Edrianto Jasman di grup BMKG dan stake holder melaporkan persoalan shelter yang dipasangi portal oleh warga sekitar.
"Akhirnya dibongkar paksa warga komplek lain, hari biasa juga mulai jam 10 malam sudah diportal dan kunci shelter dipegang warga komplek sekitar, mungkin ini bisa jadi evaluasi untuk pengelolaan shelter kedepannya," ungkapnya memberi saran.
Baca juga: Sumbar jadi Tuan Rumah HKBN 2024, 30 Daerah akan Ikuti Simulasi Bencana Gempa dan Tsunami
Sebelumnya, BMKG keluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Sumatera Utara seiring gempa bumi dengan magnitudo 7.3 SR, Selasa dinihari.
Catatan BMKG, lindu yang berpusat di 177 Km arah Barat Laut Kabupaten Kepulauan Mentawai itu, terjadi pukul 03.00 WIB.
Gempa terjadi pada kedalaman 84 Km di dasar laut.
"Di Pulau Siberut, Mentawai, gempa dirasakan dengan kekuatan 6 MMI. Potensi terjadi kerusakan pada bangunan," ungkap Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG, Rahmat Triyono, beberapa saat setelah gempa.
Daerah yang dapat peringatan dini tsunami level waspada itu meliputi Pulau Tanabala, Kabupaten Nias Selatan, Sumut. (kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- KPU Mentawai Gelar Debat Publik di Hotel Bujay, Tiga Paslon Hadir Lengkap
- Sumbar Raih Pendapatan 3,5 Juta Dollar Amerika dari Perdagangan Karbon, Ini Rencana Plt Gubernur
- Mentawai Terima 500 PPPK, Sisa Honorer masih Seribuan, Dominikus: Ditampung jadi PPPK Paruh Waktu
- 3 Anggota DPRD Mentawai Dicokok Pesta Narkoba Bersama Seorang Kontraktor
- Kapal Logistik yang Membawa Logistik PSU DPD yang Hilang Kontak di Pagai Selatan Ditemukan Selamat