18 IRT Dilatih jadi Fashion Designer, Yayasan BAS juga Persiapkan Strategi Pemasaran Produk
Sementara, Pembina Yayasan BAS, Saribulih dalam sambutannya mengharapkan para peserta mampu merancang busana secara profesional. Apalagi, program ini dirancang dari hulu ke hilir.
"Kita berharap, ke-18 orang yang hadir ini sebagai fashion designer, bukan jadi anak jahit. Target kita bukan hanya sekadar bisa menjahit. Lebih dari itu, produk yang dihasilkan memiliki pangsa pasar. Oleh sebab itu, kita akan melakukan penetrasi pasar baik secara online maupun offline," ujar Saribulih.
"Di yayasan ini kita akan ciptakan galeri untuk penjualan offline. Selain itu, kita juga akan buat aplikasi untuk bisnis startup. Juga memanfaatkan startup yang telah ada."
"Pelatihan ini, juga kita targetkan sudah selesai 15 hari sebelum Idul Fitri 1444 H, guna memanfaatkan momentum tingginya daya beli masyarakat," ujar praktisi pendidikan dengan background Manajemen Pemasaran ini.
Nada optimistis, juga disampaikan para instruktur pelatihan, Erawati. Kandidat Doktor Ilmu Pendidikan ini merasa yakin, program yang dirancang Yayasan BAS akan jadi kenyataan.
"Melihat antusias peserta, saya berkeyakinan ini akan terealisasi. Apalagi, mereka sangat bersemangat sekali mengikuti pelatihan. Tak ada yang mengeluh dan tanpa disadari, waktu 3,5 jam terasa pendek," ujarnya.
Rahma menjelaskan, pembuatan pola belakang ini, memang butuh waktu agak lama. "Alhamdulillah, ini selesai dalam satu kali pertemuan. Untuk pertemuan Kamis depan, kita lanjutkan dengan pembuatan pola depan dan lengan," ujarnya. (kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Buruh Teluk Bayur Minta DPRD Sumbar Ikut Perjuangkan Pembayaran Uang Pensiun
- Perumda AM Padang Miliki Laboratorium Pengujian Air Berstandar ISO 17025:2017, Ini Kata Pj Wako
- OJK Tutup BPR Lubuk Raya Mandiri Lubuk Begalung, Ini Alasannya
- Disdukcapil Padang Gelar Aktivasi IKD di BRI, Ini Kata CEO RO Padang
- Optimalkan Penerimaan Pajak, Bapenda Padang Bentuk 2 Tim Khusus