Rapor dari Fraksi Gerindra DPRD, Mahyeldi-Audy Dapat Nilai C Minus, Ini 12 Indikatornya
Namun kenyataannya, hingga akhir 2022, realisasi pembangunan Gedung Kebudayaan masih jauh dari progres yang diharapkan, bahkan berpotensi bermasalah secara hukum. Kemudian, selain Gedung Kebudayaan, proyek lain yang mangkrak adalah pembangunan Main Stadion.
4. Terkait Gedung Kebudayaan
Berdasarkan infromasi dari berbagai sumber yang dihimpun. Fraksi Gerindra mencium adanya niat Sdr Gubernur untuk membangun Hotel berbintang di Kawasan Gedung Kebudayaan Sumatera Barat yang diduga melalui mekanisme investasi dari pihak ketiga.
Setidaknya, hal ini dibuktikan melalui pelaksanaan focus grup diskusi (FGD) yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Provinsi Sumatra Barat (BMCKTR) kepada beberapa Seniman dan Budayawan Sumbar pada 22 Desember 2022 lalu, dimana materi FGD tersebut adalah akan membangun hotel berbintang di Taman Budaya Padang.
Fraksi Gerindra menilai niat dan aksi coba-coba mempengaruhi Seniman dan Budayawan Sumbar untuk ikut bersepakat atas pembangunan hotel di kawasan Taman Budaya tersebut merupakan upaya yang keliru. Selain itu, ini juga bertentangan dengan Keputusan Gubernur bernomor 050-47-2022 yang salah satu poinnya adalah menuntaskan pembangunan Gedung Kebudayaan sesuai dengan perencanaan awal, sebagaimana telah dirintis oleh Gubernur Sumbar sebelumnya Prof. Irwan Prayitno.
Prinsipnya, Fraksi Gerindra pada berbagai kesempatan resmi sebelumnya ikut mendorong Pemrov untuk menggaet investasi di daerah ini. Namun, bukan di kawasan yang sudah jelas peruntukkannya seperti Taman Budaya Padang.
Sebab, niat untuk membangun atau mengalihfungsikan Taman Budaya menjadi kawasan komersal sepert membangun hotel tersebut kami nilai, selain bertentangan dengan Surat Keputusan Gubernur sendiri, juga berpotensi membrangus aktivitas berkesenian, menutup proses dialektika berkebudayaan antar generasi, menghentikan atraksi seni pertunjukan lintas generasi dan lintas aliran seni budaya yang selama ini hidup di kawasan Taman Budaya.
Hari ini, fasilitas itu tidak lagi berfungsi karena terhalang beton beton gedung yang tidak selesai dibangun sesuai rencana dan jadwalnya.
Kini, Kawasan Taman Budaya sudah menjadi ruang sempit kreativitas berkebudayaan anak negeri. Apakah itu maunya Sdr Gubernur yakni memberangus peradaban kebudayaan Sumatera Barat yang selama ini mengalir tercipta di Taman Budaya Padang.
Atas dasar itu, Fraksi Gerindra meminta dan mendesak Saudara Gubernur untuk menyatakan menghentikan rencana pembangunan hotel berbintang di Kawasan Taman Budaya tersebut, terlebih lagi para Seniman dan Budayawan memprotes rencana pembangunan tersebut, bahkan sudah ada petisi penolakan dan beritanya sudah tersebar secara nasional.
Dan, Alhamdulillah pada malam kemarin, melalui pemberitaan Singgalang Online, Sdr Gubernur menyatakan seperti terkutip sebagai berikut ; Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi, Senin (2/1) malam menyatakan, sama sekali tidak ada rencana membangun hotel di Taman Budaya, Sumbar
"Daripada membangun hotel lebih baik APBD dipakai untuk memperbaiki jalan," kata Mahyeldi didampingi Kepala Bappeda Sumbar, Medi Iswandi. Saat ini, Sumbar lebih mementingkan hal mendesak untuk rakyat ketimbang membangun yang tidak perlu.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah
- 202 Personel Protokol Ikuti Bimtek, Ini Arahan Andri Yulika
- Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar