Darul Siska: Stunting Ancaman Serius Potensi Bonus Demografi Indonesia
PADANG (18/12/2022) - Anggota Komisi IX DPR RI, Darul Siska menilai, bonus demografi yang akan dinikmati Indonesia pada tahun 2045, berubah jadi malapetaka demografi sepanjang prevalensi kasus stunting terus alami trend grafik meningkat. Pada tahun 2021, angka stunting Indonesia sebesar 24,4% dari populasi penduduk.
"Anak-anak kita hari ini, adalah calon-calon pemimpin di masa depan. Jika hari ini, anak-anak kita itu makin banyak dibawah bayang-bayang stunting, bonus demografi yang akan menjangkau 70% populasi penduduk di saat kemerdekaan Indonesia berusia 100 tahun, akan berganti jadi masa yang mengerikan," tegas Darul Siska di Padang, Ahad sore.
Fenomena ini disampaikan Darul Siska, saat berdialog dengan sejumlah wartawan di Padang. Dalam momentum dialog ini, Darul Siska sekaligus menyampaikan apa-apa saja yang telah dilakukannya sepanjang tahun 2022 ini pada konstituen di Sumatera Barat, yang telah mengamanahi dirinya sebagai wakil rakyat di DPR RI periode 2019-2024.
"Oleh partai, saya ditugaskan di Komisi IX DPR RI yang banyak mengurusi bidang kesehatan. Pekerjaannya di daerah pemilihan cenderung membosankan, karena agendanya banyak berisi sosialisasi yang materinya cenderung sama di setiap pertemuan," ungkap dia.
Baca juga: Turunkan Angka Stunting, Pjs Wako Bukittinggi Gagas Yankes Door to Door
"Jadi mohon maaf, acap kali tak mengajak rekan-rekan wartawan di setiap agenda saya di daerah pemilihan, sebagai bentuk pertanggungjawaban publik," tukas Darul Siska.
Darul Siska kemudian mencontohkan upaya yang dilakukannya dalam mengatasi masalah stunting ini. Di setiap agenda yang dilaksanakan, sosialisasi bahaya dan cara mengatasi stunting terus disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat. Materinya, tentu akan sama saja disetiap agenda yang digelar.
"Ini tentu tak menarik secara jurnalistik, tapi ini harus terus saya ikhtiarkan demi menjaga momentum bonus demografi tetap berjalan di relnya, sehingga benar-benar dinikmati bangsa ini di masa depan," terangnya.
Stunting adalah gangguan tumbuh kembang pada anak akibat multi faktor terutama akibat gizi buruk, infeksi berulang, pola asuh yang salah, kondisi lingkungan tidak sehat dan kondisi sosial ekonomi keluarga.
Baca juga: TP PKK dan Baznas Pessel Salurkan Bantuan Makanan Tambahan Balita di Bayang
Penyebabnya yang paling mendominasi adalah persoalan gizi buruk. Gizi buruk diakibatkan kurangnya nutrisi secara berkepanjangan. Anak yang mengalami gizi buruk di bawah usia satu tahun, ungkap Darul Siska, 25%-nya berisiko memiliki tingkat IQ di bawah 70. Sedangkan 40% lainnya berisiko memiliki IQ antara 71-90.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- 31 Ormas di Sumbar Suarakan Penolakan Politik Uang, Buya Gusrizal: Haram bagi Pemberi dan Penerima
- Jalan Balingka-Padang Lua Rusak Berat Akibat Pengalihan Jalan, Sumbar Hanya Sanggup Perbaiki 1 Km Audy Cari Dana ke Pusat
- Tol Ruas Sicincin-Bukittinggi Potensi Dialihkan jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar, Ini Alasannya
- Sesditjen Dukcapil Kemendagri Perintahkan Disdukcapil Layani Perekaman Data KTP El Hingga Hari H Pencoblosan Pilkada
- Sirekap Kembali Digunakan di Pemilihan Serentak 2024