Darul Siska: Stunting Ancaman Serius Potensi Bonus Demografi Indonesia

Senin, 19 Desember 2022, 07:32 WIB | News | Provinsi Sumatera Barat
Darul Siska: Stunting Ancaman Serius Potensi Bonus Demografi Indonesia
Anggota Komisi IX DPR RI, Darul Siska dialog dengan sejumlah wartawan di Padang terkait kerja-kerja pengabdian yang dilakukannya bagi masyarakat Sumatera Barat yang telah mengamanahi sebagai wakil rakyat periode 2019-2024. (mangindo kayo)

PADANG (18/12/2022) - Anggota Komisi IX DPR RI, Darul Siska menilai, bonus demografi yang akan dinikmati Indonesia pada tahun 2045, berubah jadi malapetaka demografi sepanjang prevalensi kasus stunting terus alami trend grafik meningkat. Pada tahun 2021, angka stunting Indonesia sebesar 24,4% dari populasi penduduk.

"Anak-anak kita hari ini, adalah calon-calon pemimpin di masa depan. Jika hari ini, anak-anak kita itu makin banyak dibawah bayang-bayang stunting, bonus demografi yang akan menjangkau 70% populasi penduduk di saat kemerdekaan Indonesia berusia 100 tahun, akan berganti jadi masa yang mengerikan," tegas Darul Siska di Padang, Ahad sore.

Fenomena ini disampaikan Darul Siska, saat berdialog dengan sejumlah wartawan di Padang. Dalam momentum dialog ini, Darul Siska sekaligus menyampaikan apa-apa saja yang telah dilakukannya sepanjang tahun 2022 ini pada konstituen di Sumatera Barat, yang telah mengamanahi dirinya sebagai wakil rakyat di DPR RI periode 2019-2024.

"Oleh partai, saya ditugaskan di Komisi IX DPR RI yang banyak mengurusi bidang kesehatan. Pekerjaannya di daerah pemilihan cenderung membosankan, karena agendanya banyak berisi sosialisasi yang materinya cenderung sama di setiap pertemuan," ungkap dia.

Baca juga: Wako Padang Beri Penghargaan untuk Saribulih dan Aipda Dian WR, Ini Latar Belakangnya

"Jadi mohon maaf, acap kali tak mengajak rekan-rekan wartawan di setiap agenda saya di daerah pemilihan, sebagai bentuk pertanggungjawaban publik," tukas Darul Siska.

Darul Siska kemudian mencontohkan upaya yang dilakukannya dalam mengatasi masalah stunting ini. Di setiap agenda yang dilaksanakan, sosialisasi bahaya dan cara mengatasi stunting terus disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat. Materinya, tentu akan sama saja disetiap agenda yang digelar.

"Ini tentu tak menarik secara jurnalistik, tapi ini harus terus saya ikhtiarkan demi menjaga momentum bonus demografi tetap berjalan di relnya, sehingga benar-benar dinikmati bangsa ini di masa depan," terangnya.

Stunting adalah gangguan tumbuh kembang pada anak akibat multi faktor terutama akibat gizi buruk, infeksi berulang, pola asuh yang salah, kondisi lingkungan tidak sehat dan kondisi sosial ekonomi keluarga.

Baca juga: Banggar DPRD Jambi Pelajari Pola Penganggaran Kasus Stunting ke DPRD Sumbar

Penyebabnya yang paling mendominasi adalah persoalan gizi buruk. Gizi buruk diakibatkan kurangnya nutrisi secara berkepanjangan. Anak yang mengalami gizi buruk di bawah usia satu tahun, ungkap Darul Siska, 25%-nya berisiko memiliki tingkat IQ di bawah 70. Sedangkan 40% lainnya berisiko memiliki IQ antara 71-90.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: