Liputan Khusus DPRD Bukittinggi: Perubahan KUA PPAS Bukittinggi 2022 Disepakati, Marfendi: Inflasi dan Kenaikan BBM Bebani APBD

Senin, 05 September 2022, 19:24 WIB | Kabar Daerah | Kota Bukittinggi
Liputan Khusus DPRD Bukittinggi: Perubahan KUA PPAS Bukittinggi 2022 Disepakati,...
Wawako Bukittinggi, Marfendi menandatangani berita acara persetujuan Rancangan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Bukittinggi 2022, usai rapat paripurna, Senin. (hamriadi)

BUKITTINGGI (5/9/2022) - Pendapatan Daerah pada Perubahan KUA PPAS Bukittinggi tahun anggaran 2022 disepakati sebesar Rp706,442 miliar lebih. Sementara, belanja daerah diproyeksikan sebesar Rp840,167 miliar lebih. Untuk Pembiayaan Daerah, disepakati dengan jumlah Rp122,987 miliar.

"Setelah serangkaian pembahasan, Perubahan KUA PPAS Bukitttinggi 2022 terdapat defisit sebesar Rp10,738 miliar," ungkap juru bicara Badan Anggaran DPRD Bukittinggi, Edison Katik Basa pada rapat paripurna yang digelar, Senin.

Rapat paripurna ini beragendakan pengesahan Nota Rancangan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Bukittinggi 2022. Rapat ini dihadiri Wawako Bukittinggi, Marfendi serta anggota DPRD, Forkopimda, pimpinan OPD dan undangan lainnya.

Baca juga: Marfendi Berbagi Pengalaman Politik pada Buka Bersama IKTR

Dijelaskan Edison, target pendapatan daerah tersebut terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp130,007 miliar lebih, Pendapatan Transfer Rp576,434 miliar lebih dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Rp0,-.

Sementara, Belanja Daerah Perubahan KUA dan PPAS Bukittinggi 2022 ini terdiri dari Belanja Operasi Rp681,055 miliar lebih, Belanja Modal Rp145,345 miliar lebih, Belanja Tidak Terduga Rp5 miliar, Belanja Transfer Rp8,766 miliar lebih.

Untuk Pembiayaan Daerah terdiri dari, Penerimaan Pembiayaan Rp132 miliar lebih, Pengeluaran Pembiayaan Rp10 miliar.

Baca juga: Marfendi Sampaikan Nota Pengantar Ranperda Penanaman Modal Daerah dan Ranperda PPPA

"Defisit sebesar Rp10,738 miliar lebih, yang terdiri dari pendapatan sebesar Rp11,205 miliar lebih dikurangi belanja sebesar Rp9,3 miliar lebih ditambah pembiayaan netto Rp1,84 miliar lebih," jelasnya.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: