Program Penurunan Stunting belum Terintegrasi, Ini Harapan Wagub Sumbar
Diketahui prevelansi stunting di Sumatera Barat berada di angka 23.3 persen, sedikit di bawah prevelansi stunting nasional sebesar 24.4 persen.
Meski begitu angka ini tentu dapat terus ditekan mengingat Sumbar sebagai salah satu provinsi dengan produksi protein terbesar di Sumatera.
Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati mengatakan, angka prevalensi ini didapatkan dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 yang dilakukan Kementerian Kesehatan.
Baca juga: Pramuka Sumbar Miliki KTA Multifungsi, Jadi Percontohan di Indonesia, Kerja Sama dengan Bank Mandiri
"Mereka mengukur tinggi anak di bawah dua tahun dan menemukan tinggi mereka belum mencapai standar yang ada dan ini yang kita target secara bersama-sama," kata dia.
Fatmawati menjelaskan, pada SSGI 2019 prevalensi stunting Sumbar berada di angka 29 persen. Dalam dua tahun mampu turun menjadi 23.3 persen dan ini disebabkan kerja sama seluruh pihak dalam melakukan upaya-upaya intervensi stunting.
Pada kesempatan itu juga, lima Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) turut menandatangani deklarasi partisipasi dalam program BAAS. Di antaranya KPPN Padang, Solok, Bukittinggi, Sijunjung, Painan dan Lubuk Sikaping. (kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah
- 202 Personel Protokol Ikuti Bimtek, Ini Arahan Andri Yulika
- Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar