Selalu Jaga Kerahasiaan Data dan Password: Nasabahnya Terperdaya Phising, CEO BRI Padang: Kita Telah Berkoordinasi dengan Penegak Hukum
PADANG (10/6/2022) - Regional CEO BRI Padang, Narto Laksono menyebut, telah berkoordinasi dengan penegak hukum, untuk segera menindak dan menangkap pelaku kejahatan perbankan yang menimpa sejumlah nasabahnya, dalam pekan terakhir.
Pernyataan ini disampaikan Narto Laksono terkait tindak kejahatan digital yang disebarluaskan melalui jejaring aplikasi pesan singkat, sosial media hingga surat elektronik yang menimpa salah seorang nasabahnya yang kemudian video kasusnya viral di sosial media.
"Kami telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, khususnya aparat penegak hukum untuk terus memantau, menyelidiki dan menangkap pelaku kejahatan perbankan yang telah meresahkan masyarakat dan pihak perbankan," ungkap Narto dalam pernyataan tertulis yang diterima.
Dikatakan, penipuan ini biasanya dengan mengirimkan sejumlah informasi palsu yang dimuat dalam bentuk gambar atau tautan. Tak jarang, pelaku penipuan seringkali mengatasnamakan sebagai pihak bank. Jika target termakan umpan, mereka lalu gunakan modus kejahatan yang marak saat ini, social engineering.
Baca juga: Polda Sumbar Anugerahkan Penghargaan untk Plt Bupati Pasbar
Dimana, social engineering ini memainkan psikologis nasabah, sehingga mendorong nasabah untuk memberikan data-data berharga, berupa informasi pribadi yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi. Umumnya, korban diminta untuk mengonfirmasi pesan dalam sebuah link tautan, membalas pesan berupa text dengan format tertentu, atau mendownload dokumen-dokumen yang tidak dikenal.
"Contoh yang saat ini terjadi adalah adanya pesan singkat yang berisi surat dan tautan yang beredar, menyebutkan adanya perubahan biaya administrasi ATM BRI tidak lagi dikenakan Rp6.500 per transaksi, melainkan Rp150.000 per bulan dengan unlimited transaksi," ungkap Narto.
Praktek seperti ini, dipastikan Narto, dipastikan tidak benar. Dia mengatakan, BRI tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat, khususnya yang menjadi nasabah BRI, untuk senantiasa berhati-hati dan waspada terhadap berbagai tindak penipuan kejahatan perbankan, termasuk dengan yang mengatasnamakan BRI.
Namun demikian, terdapat beberapa nasabah yang mempercayai informasi peningkatan biaya administrasi tersebut sehingga jadi korban penipuan, salah satunya adalah viralnya potongan rekaman warga yang mendatangi unit kerja BRI karena menjadi korban penipuan, akibat memberikan user, password dan OTP (One Time Password atau m-token) kepada pihak lain melalui link/tautan maupun jejaring pesan singkat.
Baca juga: BNNP Sumbar Musnahkan 624,5 Kg Ganja dengan cara Dibakar di Krematorium
Maraknya aksi kejahatan ini, mendorong BRI untuk terus mengajak nasabahnya dan semua pihak selalu mengedepankan kewaspadaan dalam menerima pesan dalam bentuk apapun dengan tidak terburu-buru percaya dengan ajakan pesan tersebut.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Potensi Pertanian dan EBT Sumbar Belum Tergarap, Audy Joinaldy: Pemerintah Terkendala Hilirisasi dan Investasi
- Polda Sumbar Tanam Jagung Manis untuk Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo, Ini Harapan Muhidi
- Pemprov Sumbar dan BPH Migas Sepakat Pertajam Pengawasan Penyaluran BBM dan Gas
- Nilai Proyek Fly Over Sitinjau Lauik Tembus Rp2,7 Triliun, Audy: Melalui Skema KPBU Bank Nagari Sanggupi Rp500 Miliar
- Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024