Inflasi Februari 2022 di Sumbar Didorong Faktor Tarif Air PDAM dan Bahan Bakar Rumah Tangga
"Bahan bakar rumah tangga mengalami kenaikan yang didorong oleh meningkatnya harga LPG non-subsidi secara rata-rata sebesar Rp1.600 -- Rp2.600,- per Kg sejak tanggal 25 Desember 2021. Pertamina mengeluarkan kebijakan kenaikan harga LPG non-subsidi seiring dengan kenaikan harga contract price aramco (CPA) sebagai acuan harga LPG," terang Wahyu.
Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran mengalami inflasi sebesar 1,04% (mtm) dengan nilai andil inflasi 0,10% (mtm). Inflasi pada kelompok makanan dan minuman/restoran didorong oleh inflasi pada komoditas nasi dengan lauk dengan nilai andil inflasi sebesar 0,04% (mtm).
Kenaikan harga nasi dengan lauk didorong oleh peningkatan biaya produksi akibat kenaikan harga bahan pangan seperti cabai merah, serta sebagai akibat adanya kenaikan bahan bakar rumah tangga.
Baca juga: Penyesuaian Harga BBM Nonsubsidi, Tahan Tekanan Inflasi di Sumatera Barat pada Januari 2023
Di sisi lain, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menahan laju inflasi di Sumatera Barat pada Februari 2022. Realisasi deflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat sebesar -0,53% (mtm) dan andil -0,16% (mtm) yang bersumber dari penurunan harga komoditas daging ayam ras, minyak goreng, telur ayam ras, dan ikan tongkol/ikan ambu-ambu dengan nilai andil deflasi masing-masing sebesar -0,23%; -0,09%; -0,05%; -0,02% (mtm).
Deflasi pada komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras didukung oleh kestabilan permintaan dibandingkan bulan sebelumnya. Pasokan daging ayam ras dan telur ayam ras tercatat melimpah di tingkat peternak sehingga mendorong penurunan harga lebih lanjut.
Harga minyak goreng mengalami penurunan didukung oleh penerapan kebijakan tarif HET minyak goreng dari pemerintah. Penyelenggaraan operasi pasar untuk minyak goreng bersubsidi juga secara terus menerus dilakukan sepanjang Februari 2022 untuk mendorong normalisasi harga minyak goreng.
Sementara itu, ikan tongkol/ikan ambu-ambu tercatat mengalami deflasi didukung oleh permintaan yang stabil serta kecukupan pasokan untuk memenuhi permintaan.
Di sisi lain, komoditas lainnya pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat menyumbang inflasi pada Februari 2022 yaitu komoditas cabai merah dan rokok kretek filter dengan andil inflasi sebesar 0,16% (mtm) dan 0,07% (mtm).
Komoditas cabai merah tercatat mengalami kenaikan terutama pada jenis cabai merah yang dipasok dari Pulau Jawa. Keterbatasan pasokan yang terjadi pada varian cabai merah Jawa disebabkan oleh telah berakhirnya masa panen di wilayah asal pasokan.
Curah hujan yang cukup tinggi juga menyebabkan kendala pada produktivitas cabai merah. Kenaikan harga rokok kretek filter tercatat disebabkan oleh transmisi kenaikan tarif cukai rokok rata-rata sebesar 12% di tahun 2022.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah
- 202 Personel Protokol Ikuti Bimtek, Ini Arahan Andri Yulika
- Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar