Jalan Minangkabau Bukittinggi akan Dijadikan Pasar Malam, Pedagang Terbelah

Tak Dapat Cahaya Lagi

Sebelumnya, pada 22 Januari 2022 lalu, sekelompok pedagang di Jl Minangkabau yang tergabung dalam Syarikat Pedagang dan Pemilik Toko Jl Minangkabau melancarkan aksi serupa.

Massa ini menyatakan penolakan terhadap rencana pembangunan kanopi serta menjadikan ruas jalan yang menghubungkan Taman Jam Gadang dengan TMSBK (Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan) itu sebagai Pasar Malam (Night Market).

Baca juga: Erman Safar Serahkan Hibah Rp5 Miliar untuk Pembangunan Masjid Jami' Mandiangin

Mereka melakukan aksi dengan memajang spanduk bertuliskan 'Wali kota dengarkan kami, batalkan Awning/kanopi & night market Jl Minangkabau. Ini mendzalimi kami, wargamu."

Salah seorang Pengurus Syarikat Pedagang dan Pemilik Toko Jl Minangkabau, Muhammad Fadli menegaskan, mayoritas pedagang di sekitar Jl Minangkabau ini, keberatan dengan rencana pemasangan kanopi tersebut.

Alasannya, cahaya matahari tidak bisa didapatkan lagi serta tidak mendapatkan sirkulasi udara secara bebas, sebagaimana biasanya.

Diketahui, Pasar Malam Jalan Minangkabau atau Minangkabau Street Night Market ini, merupakan janji kampanye Erman Safar-Marfendi pada ajang pemilihan kepala daerah di Bukittinggi pada 2020 lalu.

Dalam masa kampanye itu, Erman secara berkeliling kerap menyebutkan, mengubah sebagian fungsi Jl Minangkabau dalam rentang waktu tertentu itu, dalam upaya penataan PKL serta pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Konsep ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pedagang, yang tidak mendapatkan tempat berjualan di area Jam Gadang," kata sebut Erman di masa kampanye dulu. (ham)

Penulis:
Editor:
Sumber: