Sejarah Durasi Pandemi hanya 2 Tahun, Nevi: Tahun Ini adalah Momentum Titik Balik
Padang (15/1/2022) - Anggota Komisi VI DPR RI, Hj Nevi Zuairina menilai, merujuk peristiwa sejarah yang berkaitan dengan pandemi, Coronavirus Disease 2019 (Covid19) ini secara alamiah akan berakhir setelah berlangsung selama 2 tahun
Hal itu dikatakan Hj Nevi Zuairina asat jadi pembicara pada sharing bisnis yang digelar DPP PKS Bidang Pembinaan Wilayah Sumatera Bagian Utara, Sabtu. Tema yang diangkat dalam seminar itu, UMKM Menangkap Peluang 2022: Adaptasi, Kreativitas, Inovasi.
"Tahun 2022 akan jadi titik balik dari segala sesuatunya setelah pandemi. Mulai dari ekonomi, sosial maupun budaya. Sehingga, diperlukan segala hal untuk menyongsong pola baru dari segala proses interaksi, mulai dari bekerja, menjalankan bisnis, bersosial masyarakat, bahkan berpemerintahan," ungkap Nevi.
Dikatakan, Pandemi Covid19 telah berdampak pada perubahan tatanan kehidupan sosial. Juga berdampak pada menurunnya kinerja ekonomi, bagi sebagian besar negara di dunia termasuk terjadi pada perekonomian Indonesia.
Baca juga: Pjs Bupati Agam Hadiri Rapat Mendagri Bersama Komisi II DPR RI, Bahas Kesiapan Pilkada Serentak 2024
"Berbagai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merasakan kemacetan bisnis. Tidak sedikit usaha yang jatuh, karena lesunya roda perekonomian selama berbulan-bulan," ungkap Nevi yang tergabung dala Fraksi PKS DPR RI itu.
Padahal, terang dia, eksistensi UMKM sangat vital dan harus terus dipertahankan untuk menopang tulang punggung perekonomian nasional. "Setelah dua tahun terjadinya pandemi, kita semua mesti bersiap. Karena, tantangan baru akan segera menghadang sekaligus memberi peluang-peluang untuk bangkit dan maju," urai Nevi.
Anggota DPR dari daerah pemilihan Sumatera Barat II menambahkan, optimalisasi UMKM untuk mengambil peluang yang ada di antaranya adalah UMKM Go Digital. Bahkan, tanpa adanya pandemi pun, semua orang harus menguasai perkembangan teknologi digital, termasuk pelaku usaha UMKM.
Alasan yang mendasari UMKM harus Go Digital, terang dia, di antaranya adalah untuk memperluas jangkauan pasar. Selain itu, juga memperkecil kemungkinan untuk kehilangan market share.
"Adaptasi bagi pelaku UMKM, akan menuntut kita para pelaku usaha untuk bisa kreatif dan inovatif dalam menghadirkan sesuatu yang baru, beda dan berkualitas untuk bisa ditawarkan ke masyarakat," terangnya.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Ketua MPR RI: Indonesia Punya Tanggung Jawab Moral dan Dukungan Membela Kemerdekaan Palestina
- Perluas Kepersertaan BPJS Ketenagakerjaan, Kurniasih: Pekerja Informal Dominasi Angkatan Kerja, Insentif Diperlukan
- Komisi III DPR RI Tetapkan 7 Calon Hakim Agung, Mardefni: Uji Kelayakan dan Kepatutan Kental Aroma Kepentingan
- Gus Imin Bicara Radikalisme, Kelompok Cipayung dan Kemenangan Pilpres Bersama Tokoh Lintas Agama
- Lulus S-1 dan D-4 Tak Lagi Harus dengan Menulis Skripsi, Mendikbudristek juga Terbitkan Beleid Penyerderhanaan Akreditasi
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024