Payakumbuh dan Telkom Luncurkan Integrated Dashboard Smart Government
Ini merupakan upaya mendorong percepatan pemanfaatan teknologi ICT untuk mewujudkan kota dan daerah yang lebih baik dalam segala aspek khususnya yang mewujudkan tata kelola pemerintah yang lebih baik dalam pelayanan publik serta sebagai bentuk dukungan transformasi digital di sektor Pemerintah Daerah.
"Telkom menyadari, mewujudkan kota cerdas merupakan sebuah kerja berkelanjutan yang mengedepankan aspek manfaat terhadap seluruh komponen kota dan daerah," tukasnya.
Untuk itu, tahapan implementasi Smart City Nusantara selalu didasarkan pada assessment painful problem, penentuan prioritas dan tahapan serta evaluasi atas manfaat implementasi tersebut dengan selalu mempertimbangkan karakteristik kota dan daerah di Indonesia yang berbeda satu sama lainnya.
Baca juga: Telkom Buka Lowongan Kerja untuk 22 Posisi, Buruan Cek Kualifikasinya
Menurut Alfi, hingga kini, upaya-upaya pengembangan terus dilakukan untuk memperkuat positioningSmart City Nusantara dalam pengembangan smart city Indonesia. Semakin kompleksnya permasalahan dan tantangan perkotaan, tuntutan masyarakat akan pelayanan publik yang lebih baik, meningkatnya awareness pemerintah akan perlunya transformasi digital dalam mendukung peningkatan pelayanan publik, belum adanya standar baku implementasi smart city, banyaknya pemangku kepentingan pengembangan smart city, pesatnya dinamika perkembangan teknologi dan lain sebagainya adalah sebagian dari halohal yang terus diupayakan untuk dapat diakomodir dalam pengembangan Smart City Nusantara.
Sementara itu, Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi menyampaikan, selangkah lagi Kota Randang itu bersama Telkom, melakukan percepatan transformasi dalam membangun SPBE yang diharapkan dengan konsep IT yang baik dan andal demi melayani masyarakat.
"Menarik kembali sejarah awal kita membangun IT, awalnya kita berfikir saat Bidang E-Gov banyak mendapat tawaran vendor, namun melihat price listnya kita terkaget, maka disampaikanlah kepada jajaran agar mengembangkan IT secara kecil-kecilan dengan biaya murah," kata Riza.
Menurut Riza, Pemko Payakumbuh belum mampu jadi leading dalam urusan penganggaran di bidang IT. Bisa dilihat ada sekitar Rp40-50 miliar anggaran yang dialokasikan Pemko Surabaya. Sementara, Kota Payakumbuh saja, 1/10 nya tak sanggup, paling Rp2-3 miliar itu sudah hebat sekali.
"Kita akhirnya berfikir seperti mahasiswa, kita bikin server murah dan serba murah. Disampaikan pada Kominfo, cukup jadi yang mampu menghadirkan layanan berbasis IT dan mendukung OPD hingga kelurahan. Mobil orang Mercy, kita Kijang tapi sampai juga ke tujuan, semampunya kita buat," kata Riza.
Wali kota dua periode itu juga menambahkan, meski salah satu inovasi pelayanan publik di Kota Payakumbuh sudah mendapat penghargaan, tetapi masih ada kekurangan yakni terkait data masih belum terintegrasi, belum ada re-analisis yang lebih tajam.
"Namun, dengan adanya aplikasi Integrated Dashboar Smart Goverment ini kita bisa melihat ini secara IT, analisisnya bisa keluar secara digital. Jendela aplikasi diharapkan bisa memberi daya analitik yang baik dan pelayanan yang semakin baik kepada masyarakat," katanya.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Kontes Ternak dan Livestock Expo 2024, Audy Joinaldy Pesankan Pentingnya Inovasi
- Pilkada Kota Payakumbuh Diikuti 5 Paslon, Terbanyak se-Indonesia
- 25 Anggota DPRD Payakumbuh 2024-2029 Dilantik
- Pertemuan Pilar-Pilar Sosial Kota Payakumbuh Angkatan XIV, Supardi Ingatkan Pentingnya Sinergisitas dengan Pemerintah
- Kepekaan Sosial Memudar, Supardi: Jurang Persoalan Sosial makin Dalam
Pilkada Kota Payakumbuh Diikuti 5 Paslon, Terbanyak se-Indonesia
Kota Payakumbuh - 23 September 2024
25 Anggota DPRD Payakumbuh 2024-2029 Dilantik
Kota Payakumbuh - 03 September 2024