KPID Sumbar Sosialisasikan ASO: Afriendi: Siaran Analog Tak Lagi Tersedia Mulai November 2022
PADANG (4/11/2021) - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat, Afriendi Sikumbang mengatakan, mulai November 2022 mendatang, penyiaran di Indonesia akan beralih ke sistem digital. Perubahan dari sistem analog ke digital ini, merupakan amanat UU 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
"Migrasi penyiaran analog ke digital atau Analog Switch Off (ASO) ini akan diberlakukan pada 2 November 2022. Siaran analog yang dinikmati masyarakat sekarang, tak akan ada lagi setelah waktu itu," tegas Afriendi saat membuka sosialisasi Penyiaran Digital dengan tema "Kesiapan Daerah menuju Analog Switch Off (ASO) Tahun 2022," di Padang, Kamis.
Sosialisasi ini menghadirkan Ketua KPI Pusat Agung Suprio dan Malse Yulvestira (akademisi Universitas Andalas), Yumi Ariyati (wakil ketua KPID Sumbar) dan Andres (komisioner KPID Sumbar). Sedangkan pesertanya, lembaga penyiaran lokal dan nasional, pengurus BEM serta organisasi kepemudaan di Sumatera Barat.
Dikatakan Afriendi, kehadiran UU 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja memberikan angin segar terhadap rencana migrasi penyiaran ke teknologi digital di Indonesia. UU tersebut mengamanatkan migrasi penyiaran dari sistem analog ke digital paling lambat dua tahun sejak UU tersebut disahkan.
Baca juga: Pimpinan Dewan Da'wah Dharmasraya 2024-2029 Dilantik
"Sejalan dengan tema yang diangkat dalam kegiatan ini, KPI dan KPID bersama pemerintah terus gencar menyosialisasikan ASO tahun 2022 kepada masyarakat dan stakeholder terkait," terang Afriendi.
Dikatakan, Indonesia sebenarnya sudah sangat terlambat dalam menggunakan siaran digital. Di negara-negara maju, perencanaan switch off sistem analog sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu.
"Di Asia, hanya tinggal dua negara yang masih menggunakan siaran analog yakni Indonesia dan Timor Leste. Artinya, kita sangat jauh tertinggal jika pembandingnya adalah Timor Leste," ujarnya.
Semua Mesti Terlibat
Baca juga: Pemkab Agam Fasilitasi Tiga Warganya yang Dievakuasi dari Lebanon ke Nagari Koto Tinggi
Sementara itu, Agung Suprio mengatakan digitalisasi penyiaran merupakan sesuatu yang tak terelakkan bagi Indonesia.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- 31 Ormas di Sumbar Suarakan Penolakan Politik Uang, Buya Gusrizal: Haram bagi Pemberi dan Penerima
- Jalan Balingka-Padang Lua Rusak Berat Akibat Pengalihan Jalan, Sumbar Hanya Sanggup Perbaiki 1 Km Audy Cari Dana ke Pusat
- Tol Ruas Sicincin-Bukittinggi Potensi Dialihkan jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar, Ini Alasannya
- Sesditjen Dukcapil Kemendagri Perintahkan Disdukcapil Layani Perekaman Data KTP El Hingga Hari H Pencoblosan Pilkada
- Sirekap Kembali Digunakan di Pemilihan Serentak 2024