TPID Sumbar Kupas Strategi Pengendalian Inflasi 2022
Secara tahunan inflasi Agustus 2021 tercatat sebesar 1,59% (yoy), menurun apabila dibandingkan dengan realisasi Juli 2021 yang sebesar 1,79% (yoy). Sementara itu, secara tahun berjalan Januari hingga Agustus 2021, Sumatera Barat tercatat mengalami deflasi sebesar -0.15% (ytd), lebih dalam dibandingkan realisasi Juli 2021 yang mengalami deflasi sebesar -0.02% (ytd).
Deflasi Sumatera Barat pada Agustus 2021, didorong oleh penurunan harga komoditas angkutan udara, cabai merah, daging ayam ras, jengkol dan sekolah dasar. Sementara itu, komoditas yang mengalami inflasi antara lain komoditas bawang merah, minyak goreng, air kemasan, ikan cakalang/ikan sisik, dan ikan gembolo/ikan aso-aso.
Dalam rangka menjaga kestabilan harga dan tingkat inflasi yang tetap rendah dan stabil, terang Wahyu, perlu adanya perhatian terkait risiko kenaikan harga pada akhir 2021. "Progress vaksinasi yang cukup baik saat ini, dapat mendorong peningkatan mobilisasi masyarakat akibat pelonggaran kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali maupun PPKM lokal di Sumatera Barat," nilai Wahyu.
Baca juga: Mahyeldi Jalani Cuti Kampanye Pilkada, Fasilitas Dinas Diserahkan ke Plt Gubernur
Kenaikan permintaan dan konsumsi masyarakat secara umum pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, menurut Wahyu, diperkirakan dapat mendorong kenaikan harga bahan pangan, tarif moda transportasi, maupun harga barang dan jasa secara umum. (vry)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Bapemperda DPRD Sumbar Konsultasikan Prolegda Tahun 2025 ke Kemendagri, Ini Hasilnya
- Perwira Polisi Ditembak di Solok Selatan, Ini Analisis PBHI Sumbar
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah