Kisruh Tingkat Partisipasi, Husni: Sosok dan Kapasitas Calon Sangat Berpengaruh

Sabtu, 19 September 2015, 15:00 WIB | News | Kota Bukittinggi
Kisruh Tingkat Partisipasi, Husni: Sosok dan Kapasitas Calon Sangat Berpengaruh
Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik berdialog santai dengan Brigjen Pol Bambang S Herwanto (kapolda Sumbar), Sabtu (19/9/2015) di Istana Bung Hatta Bukittinggi, jelang menyampaikan arahannya tentang pemilihan serentak 2015 pada ninik mamak Minangkabau. (mangi

VALORAnews - Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik menegaskan, angka partisipasi kerap jadi titik pertengkaran antara peserta, masyarakat dan penyelenggara disetiap agenda pemilihan. Kecenderungannya, penyelenggara jadi kambing hitam.

"Padahal, figur dan kapasitas calon kepala daerah memegang peranan penting dalam memantik minat masyarakat untuk datang ke TPS pada 9 Desember 2015 nanti," terang Husni, Sabtu (19/9/2015) di Bukittinggi dalam silaturahmi niniak mamak Minangkabau.

Husni kemudian mencontohkan, pengalaman pilkada 2010 lalu di Sumbar antara Kabupaten Pasaman dan Kota Solok. Dimana, hanya ada dua pasangan calon di Pasaman dan 10 pasangan calon di Kota Solok. Jika dibandingkan dengan jumlah pemilih, terangnya, juga jauh berbeda, berbanding 1 dengan 10.

"Angka partisipasi di Pasaman yang hanya dua calon, sebesar 78 persen. Sementara, di Kota Solok yang punya 10 calon, angka partisipasi hanya 68 persen," ungkap Husni.

Baca juga: Aliansi Aktivis Bukittinggi Dukung Raihan Ariatama Maju di Pilgub Sumbar 2024

"Saat meninjau langsung pemilihan presiden AS pada 2012 lalu, pengaruh calon terhadap tingkat partisipasi juga signifikan. Pada pemilihan 2008, dimana Barack Obama perdana mencalon, partisipasi rakyat AS mencapai angka 133 juta lebih. Pada pemilihan periode keduanya, partisipasi menurun 10 persen. Pada 2008 lalu, rakyat Amerika melihat kehadiran Obama akan membawa perubahan," tambah Husni.

Mencermati fakta ini, Husni mengajak para niniak mamak, bundo kanduang dan seluruh elemen masyarakat Minang, untuk ikut mengawal anak kemenakan dalam menentukan pilihan pada 9 Desember 2015.

"Jangan berharap yang baik, karena ketidaktahuan, akhirnya negeri jadi rusak. Selain itu, ninik mamak juga harus melakukan penilaian, apakah calon itu bisa membawa negeri ini ke arah yang lebih baik kedepannya. Sehingga, anak kemenakan tidak salah pilih," terang Husni. (kyo)

IKLAN COKLIT DPT PILKADA SERENTAK 2024 SUMATERA BARAT

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: