Dikusi Panel Hari Jadi Sekarpura II 2021: Regulasi yang Diskriminatif Citrakan Industri Penerbangan Tak Aman

Kamis, 26 Agustus 2021, 22:10 WIB | Bisnis | Nasional
Dikusi Panel Hari Jadi Sekarpura II 2021: Regulasi yang Diskriminatif Citrakan Industri...
Pengamat Penerbangan, Alvin Lie bersama Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi dan Ketua Umum Sekarpura II, Trisna Wijaya, jadi narasumber pada diskusi panel yang digelar Serikat Karyawan PT Angkasa Pura II (Sekarpura II), bertajuk '
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

Namun demikian, ia mendukung penuh program vaksinasi yang tengah digencarkan oleh pemerintah.

Regulasi Diskriminatif

Hal senada dikatakan Ketua YLKI, Tulus Abadi. Menurutnya, pemerintah terkesan diskriminatif terhadap sektor transportasi udara yang sangat merugikan konsumen.

"Seharusnya memang pemerintah tidak memberikan satu kebijakan yang diskriminatif pada sektor udara. Karena toh, ketika sektor udara dibatasi dengan ketat khususnya dengan tes PCR dan segala macam, kemudian sektor lainnya tidak, mobilitas juga sama saja," ujarnya.

Tulus Abadi mengatakan, adanya kebijakan untuk membatasi mobilitas masyarakat dengan melakukan pembatasan penerbangan tidak mempengaruhi atau tidak membatasi mobilitas masyarakat lain karena pengawasannya berbeda.

"Mobilitas jadi tidak terkendali dan akhirnya di satu sisi ingin membatasi penerbangan untuk membatasi mobilitas tapi mobilitas lain tetap jalan. Dengan adanya kebijakan yang sangat dinamis atau dalam bahasa terangnya adalah berubah-ubah, itu jelas sangat merisaukan konsumen dan sangat merugikan konsumen," jelasnya.

Sementara, Ketua Umum Sekarpura II, Trisna Wijaya menjelaskan, selama pemberlakuan PCR bagi penumpang pesawat, banyak masyarakat yang urgent dikarenakan kemalangan, keluarga sakit kritis atau urgensi lainnya tidak dapat langsung menggunakan transportasi udara dan harus menunggu beberapa hari.

"Ada 2 hal yang disoroti oleh kami, yang pertama keluhan penumpang terhadap persyaratan penerbangan yang sangat sering berubah. Terlalu mahal, terlalu lama hasilnya, terlalu membingungkan dan keluhan lainnya. Selain diwajibkan vaksinasi, namun juga harus PCR," kata Trisna Wijaya

Oleh karenanya, lanjut Trisna Wijaya, kebijakan terkait persyaratan wajib PCR tersebut ditinjau ulang dan diberlakukan sama antara Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali. Dimana dapat menggunakan Rapid Antigen dan G-Nose bagi calon penumpang yang sudah divaksinasi.

"Kenyataannya, selain teknologi HEPA Filter yang ada di pesawat, penumpang tidak diperbolehkan makan minum dan harus menggunakan selalu masker saat di pesawat," jelasnya.

Selain itu, kata Trisna Wijaya, bandar udara salah satunya Bandara Soekarno-Hatta yang dikelola AP II, telah mendapatkan banyak sertifikat terbaik penanganan Covid 19 oleh asosiasi internasional seperti dari ACI dan Skytrax.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: