Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Melambat Sepanjang 2020, Begini Prakiraan BI
Inflasi triwulan I 2020 tercatat terkendali di tengah kondisi curah hujan yang tinggi dan mulai mewabahnya pandemi Covid19. Pada triwulan I 2020, laju inflasi tercatat mencapai 2,09% (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi triwulan IV 2019 yang sebesar 1,67% (yoy).
Berdasarkan kelompoknya, laju inflasi pada triwulan I 2020 didorong oleh inflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,96% (yoy), terutama disebabkan peningkatan harga komoditas cabai merah, bawang merah dan bawang putih akibat curah hujan yang tinggi serta wabah Covid19 yang menghambat impor bawang putih.
Di sisi lain, laju inflasi triwulan I 2020 tertahan oleh deflasi pada kelompok transportasi sebesar 2,25% (yoy) seiring dengan penurunan tarif angkutan udara karena berkurangnya permintaan akibat pembatasan kegiatan di tengah wabah corona.
Baca juga: Stimulus Restrukturisasi Kredit Dampak Covid19 Dimanfaatkan 6,68 Juta Debitur, Didominasi UMKM
Tekanan inflasi pada triwulan II 2020, diprakirakan akan melambat dibandingkan dengan triwulan I 2020. Laju inflasi triwulan II 2020 diprakirakan akan lebih rendah dari realisasi triwulan I 2020 yang sebesar 2,09% (yoy) maupun triwulan II 2019 yang sebesar 3,61% (yoy).
Hal tersebut akibat dari penurunan permintaan masyarakat dibandingkan dengan tahun sebelumnya sejalan dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berimplikasi terhadap pembatasan operasional pelaku usaha dan pengurangan penghasilan pekerja.
Perlambatan laju inflasi secara umum disebabkan oleh menurunnya permintaan masyarakat pada HBKN lebaran Idul Fitri tahun 2020 dibandingkan dengan HBKN lebaran tahun-tahun sebelumnya. Kebijakan PSBB termasuk larangan mudik diprakirakan akan menahan laju inflasi pada triwulan II 2020.
Stabilitas sistem keuangan daerah di Sumatera Barat pada triwulan I 2020 masih terjaga. Aset Perbankan di Sumatera Barat pada triwulan I 2020 tumbuh sebesar 0,53% (yoy), atau melambat dibandingkan triwulan IV 2019 yang tumbuh 4,21% (yoy).
Sejalan dengan pertumbuhan Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan di Sumatera Barat juga tumbuh melambat 3,88% (yoy) dibandingkan dengan triwulan IV 2019 yang sebesar 7,30% (yoy). Sementara itu, kredit/pembiayaan Sumatera Barat pada triwulan I 2020 tercatat tumbuh 4,97% (yoy) atau meningkat dibandingkan triwulan IV 2019 yang tumbuh 4,81% (yoy).
Rasio Non-Performing Loan (NPL) Sumatera Barat tercatat pada angka 3,03% (yoy), juga meningkat dibandingkan triwulan IV 2019 yang sebesar 2,60% (yoy). Peningkatan NPL sejalan dengan meningkatnya kredit non performing yang diindikasikan sebagai dampak pandemi Covid19 dan melambatnya perekonomian Sumatera Barat pada triwulan I 2020.
Transaksi non tunai di Sumatera Barat pada triwulan I 2020, mengalami perlambatan sebagai dampak pandemi Covid19 yang mengurangi kegiatan ekonomi masyarakat. Transaksi non tunai di Sumatera Barat melalui Real Time Gross Settlement (RTGS), kliring, maupun Layanan Keuangan Digital (LKD) mengalami penurunan dibandingkan triwulan IV 2019. Sementara itu transaksi uang elektronik (UE) yang menunjukkan peningkatan seiring adanya perluasan implementasi UE untuk parkir di beberapa titik dan perluasan program Sembako di 2020.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
- Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
- BPKH Hajj Run 2024 Diikuti Peserta dari Berbagai Provinsi di Indonesia
- Ketua Perwosi Sumbar Beri Penghargaan Khusus untuk Atlet dan Pelatih Wanita Berprestasi di PON dan Peparnas 2024
- Sumbar Kirim 57 Atlet untuk Berlaga Peparnas XVII Jawa Tengah, Dua Emas jadi Target
Pjs Bupati Agam jadi Instruktur Olahraga Rabu Pagi, Ini Pesannya
Olahraga - 20 November 2024
Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
Olahraga - 16 November 2024
Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
Olahraga - 10 November 2024