RUU Omnibus Law Cipta Kerja Mendesak: Dampak Pandemi Covid19 Landa Multi Sektor, Firwan Tan: Indonesia Butuh Investasi
VALORAnews - Ekonom Universitas Andalas, Prof Firwan Tan menilai, pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid19) telah memberi dampak negatif pada multi sektor kehidupan di hampir semua negara di dunia. Yang paling menonjol, perekonomian jadi anjlok.
"Walau sama-sama anjlok, negara lain memiliki tabungan atau cadangan devisanya banyak. Sedangkan Indonesia tidak. Karena itu, Indonesia butuh investasi. Di sinilah letak pentingnya dilahirkan RUU Omnibus Law Cipta Kerja," ungkap Firwan Tan dalam pernyataan tertulis, Rabu (1/7/2020).
Artinya, terang dia, bagi negara yang pertumbuhan ekonominya menurun, harus cepat melakukan recovery. Salah satu strategi yang sangat esensial terutama dalam mengentaskan kemiskinan, pengangguran dan ketidakseimbangan adalah dengan mengenjot investasi.
"Saat ini, negara yang butuh investasi untuk mengenjot ekonomi, saling rebutan mendekati negara-negara kaya. Itu semua demi investasi masuk ke negara itu," terangnya.
"Sekarang tinggal kita, Indonesia, apakah akan menunggu atau proaktif mengejar investasi itu. Kalau menunggu, kalau tidak akan bangkrut, paling kurang negara kita akan seperti saat masa revolusi," katanya memperkirakan.
RUU Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) ini dimaksudkan dalam rangka mempermudah investasi yang mampu ciptakan lapangan kerja baru. Secara literatur, Omnibus Law (OBL) akan jadi sumber hukum terbesar yang memayungi Undang-Undang lain di Indonesia.
Omnibus law ini bakal mengganti, merevisi atau mencabut Undang-Undang lain yang sekiranya telah mengalami masa kedaluarsa atau sudah tidak mampu memangku sejumlah permasalahan yang ada. RUU OBL ini juga memiliki tujuan, untuk memberikan perizinan berusaha serta iklim usaha yang makin kondusif.
Tujuan OBL Cipta Kerja ini lainnya adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Fungsinya sendiri untuk menyederhanakan aturan-aturan yang menghambat proses percepatan pertumbuhan ekonomi.
Melalui RUU OBL, segala macam keruwetan birokrasi dan regulasi dapat dirapikan. Jika satu sektor mampu bangkit dengan RUU ini, maka akan dapat menggenjot sektor lainnya.
Berubah
Dijelaskan Prof Firwan Tan, kalau mau pro aktif menjemput investasi, tentu harus berubah. Salah satu model atau strategi mengejar investasi itu adalah dengan RUU OBL yang memangkas dan menghindari birokrasi yang berbelit-belit dan memberi insentif bagi investor.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PB PSI Gelar Rakernas, Matangkan Persiapan Menuju PON dan Olimpiade
- Alvin Kenedy Dikukuhkan jadi Ketum PB PSI, Ini Harapan Ketum KONI Pusat
- Pengurus PB PBI Hasil Munaslub Temui Ketum KONI, Perkenalan sekaligus Laporkan Rencana Rakornas
- Tri Dukung Turnamen e-Sport di 327 Kecamatan di Sumatera, Uji Ketangguhan Kualitas Jaringan
- Skuad HGCI Siap Taklukan Tim 37 Golf Academy di Final Liga Golf Jakarta Divisi I
Pjs Bupati Agam jadi Instruktur Olahraga Rabu Pagi, Ini Pesannya
Olahraga - 20 November 2024
Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
Olahraga - 16 November 2024
Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
Olahraga - 10 November 2024
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024