Aplikasi Digital Kreasi Anak Negeri Bermunculan, Rivira: Ayo Bantu untuk Segera Matang
"Saat ini, aplikasi webinar dan video conference bikinan anak negeri tersebut sudah ada, tinggal didorong melalui sinergi dan kolaborasi banyak pihak untuk sama-sama mengembangkannya menjadi kebanggaan bangsa Indonesia," terangnya.
"Semua kekurangan pada produk ini dapat segera diselesaikan, jika penggunanya sudah mencapai skala ekonomis misalnya 10% dari jumlah penduduk Indonesia. Belajar dari Korea, dulu telepon genggam merk Samsung dipandang sebelah mata, tapi seiring berjalannya waktu saat ini sudah menjadi brand kelas dunia dengan kapitalisasi market tertinggi," terangnya.
Masalah perangkat keras, menurut Rivira, Indonesia memang masih memiliki banyak kekurangan. Salah satunya, kurang tersedianya infrastruktur pendukung seperti pabrik komponen. Namun, dalam bisnis digital, sepertinya otak orang Indonesia tidak akan kalah jika saja diberi kesempatan yang sama.
Baca juga: Sosialisasi KPU Sumbar Diinterupsi Zoombombing, Kata Jorok dan Gambar Porno Muncul Dilayar
"Semua aplikasi, siapa pun yang membuat, pasti awalnya memiliki banyak kekurangan. Makin banyak pengguna yang jadi 'penguji' terhadap aplikasi digital, maka makin cepat produk tersebut mencapai kesempurnaan dari sisi pengguna, meskipun dalam inovasi tidak ada istilah berhenti," tegasnya.
Manfaatkan Bonus Demografi
Dewan Pengarah ASITech Indonesia, Alex Indra Lukman memastikan, siap mendukung dan jadi wadah kolaborasi dan sinergi sumber daya dalam negeri untuk akselerasi menjawab tantangan New Normal Indonesia yang lebih efisien dan berdaya saing.
Menurut Alex, terlepas dari segala kekurangan aplikasi karya anak negeri saat ini, dengan adanya bonus demografi yang besar, akan membuat semua produk digital yang lahir di Indonesia, bisa segera mencapai level matured dengan user experience yang besar, minimal dari pengguna dalam negeri yang jumlahnya mencapai ratusan juta.
"ASITech Indonesia mendorong kolaborasi berbagai startup digital yang saat ini dibutuhkan baik untuk pendidikan, kesehatan, e-commerce dan lainnya. Dengan kolaborasi, diharapkan tingkat keberhasilan produk akan semakin cepat, sehingga dapat bersaing dengan produk dari luar," terangnya.
"Minimal, mendapat tempat terbaik di dalam negri. Salah satu aplikasi video conference yang dimiliki anggota ASITech Indonesia bernama 'on air' yang sudah mulai dikemas dalam bentuk paket WfH (Work from Home), LfH (Learn from Home)," ungkap Alex sembari mengajak seluruh elemen saling berkolaborasi untuk kemajuan Indonesia yang lebih cepat lagi. (rls/kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PB PSI Gelar Rakernas, Matangkan Persiapan Menuju PON dan Olimpiade
- Alvin Kenedy Dikukuhkan jadi Ketum PB PSI, Ini Harapan Ketum KONI Pusat
- Pengurus PB PBI Hasil Munaslub Temui Ketum KONI, Perkenalan sekaligus Laporkan Rencana Rakornas
- Tri Dukung Turnamen e-Sport di 327 Kecamatan di Sumatera, Uji Ketangguhan Kualitas Jaringan
- Skuad HGCI Siap Taklukan Tim 37 Golf Academy di Final Liga Golf Jakarta Divisi I
Pjs Bupati Agam jadi Instruktur Olahraga Rabu Pagi, Ini Pesannya
Olahraga - 20 November 2024
Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
Olahraga - 16 November 2024
Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
Olahraga - 10 November 2024
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024