Pemerintah jangan Beri Antibiotik untuk Demam Batu Akik
VALORAnews - Ketua Komunitas Batu Akik Mulia Sumatera Barat, Al Dt Bungsu berharap, pemerintah ikut berupaya melestarikan "demam" batu akik. Jika pemerintah malah memberikan "antibiotiknya," tentu pengrajin yang sudah berdagang layaknya seperti musim menjual pabukoaan (aneka makanan untuk berbuka puasa Ramadhan-red)akan kehilangan gairahnya.
"Antibiotik untuk demam batu akik ini adalah pengenaan pajak atas bisnis batu akik dan memberikan stigma negatif terhadap aktivitas batu akik ini," ungkap Al Dt Bungsu saat pembukaan Gebyar Pesona Batu Akik Mulia Nusantara pada Kamis (9/4/2015), sekitar pukul 14.00 WIB di Ibis Hotel, Jl Taman Siswa No 1A, Kota Padang, Sumatera Barat, beberapa saat lalu.
Dikatakan Dt Bungsu, Komunitas Batu Akik Mulia Sumatera Barat ini terbentuk pada 29 September 2014 lalu. Komunitas ini juga telah berbadan hukum dan terdaftar di Kesbanglinmas Sumbar. Komunitas ini beranggotakan kolektor, pengrajin dan pebisnis batu akik.
"Alhamdulillah, piala yang disediakan panitia untuk aneka lomba pada iven kali ini, merupakan hasil kreasi pengrajin yang tergabung dalam komunitas kita ini," ungkap Dt Bungsu dihadapan Walikota Padang, Mahyeldi, Danrem Padang dan unsur muspida lainnya yang hadir di kegiatan yang berlangsung meriah itu.
Baca juga: Minat Akik Motif Gunung ini, Penawaran Mulai Rp125 Juta
Komunitas ini, kata Al Dt Bungsu mengusung visi "Mencintai dan Menggali Potensi Batuan Sumatera Barat. Misinya antara lain, melestarikan batu akik dan mulia Sumbar, ke dua menggali potensi batuan tersebut untuk memberdayakan masyarakat, ke tiga; komunitas bersama Pemerintah akan memberdayakan pengrajin, pedagang dan hobbies batu akik dan mulia di Sumatera Barat.
Visi ke empat memberikan pelatihan teknis kepada masyarakat tentang batuan akik dan mulia. "Dalam Gebyar Pesona Batu Akik Mulia Nusantara kal ini, kita menyediakan uji sertifikasi batu bekerjasama dengan ACC Gem Lab. Semoga momen ini dimanfaatkan semua pecinta batu akik mulia di Sumatera Barat khususnya di Kota Padang," ujarnya. (kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- SPFC Tetapkan GHAS jadi Homebase Liga 1, MoU Diajukan 3 Mei 2024, Ini Penjelasan Kadispora
- 5 Videotrone Pemprov Siarkan Live Indonesia vs Irak, Lokasinya di Padang, Sawahlunto dan Alahan Panjang
- Deal! Homebase SPFC Tetap di GHAS, Mahyeldi Berterimakasih atas Perhatian Legislator di Senayan
- Pengurus IPSI Sumatera Barat Ikuti Bimtek Peningkatan Kapasitas, Ini Pesan Ketua DPRD Sumbar
- Karateka Shokaido Sumatera Barat Ikuti Kejurnas di Bengkalis, Ini Pesan Suwirpen Suib