Covid19 dan Harga Tiket Pesawat Pengaruhi Inflasi Sumbar April 2020
Kelompok lain yang turut menyumbang deflasi pada April 2020 yaitu kelompok transportasi serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan andil deflasi masing-masing sebesar -0,14% (mtm) dan -0,08% (mtm).
Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang deflasi pada kelompok tersebut yaitu tarif angkutan udara dengan andil deflasi sebesar -0,26% (mtm) dan biaya pulsa ponsel dengan andil deflasi -0,08% (mtm). Penurunan tarif angkutan udara didorong oleh penurunan permintaan karena adanya pembatasan penerbangan penumpang dan larangan mudik oleh pemerintah dalam rangka mengurangi dampak penyebaran virus Covid19.
Di sisi lain, tekanan inflasi pada April 2020 juga berasal dari inflasi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,09% (mtm) menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 1,89% (mtm).
Baca juga: Pemkab Agam Gelar Capacity Building, Hadirkan TPID Tanah Datar sebagai Narasumber
Inflasi pada kelompok ini terutama disumbang oleh kenaikan harga emas perhiasan dengan andil inflasi sebesar 0,09% (mtm) yang didorong oleh peningkatan harga emas dunia karena ketidakpastian global akibat mewabahnya virus Covid19.
Dalam rangka pengendalian inflasi di daerah, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Barat telah melaksanakan berbagai upaya pengendalian inflasi. Upaya pengendalian inflasi yang telah dilakukan TPID Provinsi Sumatera Barat antara lain:
- 1. Melakukan monitoring persediaan dan pasokan terutama pada 10 (sepuluh) bahan pangan strategis seperti beras, daging ayam, cabai merah dan gula pasir untuk menjamin kecukupan bahan pangan di wilayah Sumatera Barat menjelang perayaan hari raya Idul Fitri 1441 H.
- 2. Melakukan monitoring kelancaran distribusi bahan pangan dan logistik agar tetap terjaga di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Sumatera Barat yang diterapkan sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.
- 3. Optimalisasi peran LDPM (Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat) dan Toko Tani untuk memperlancar distribusi bahan pangan strategis ke seluruh wilayah Kota/ Kabupaten.
- 4. Melakukan penjualan paket sembako murah oleh TTIC Sumatera Barat sebagai alternatif Operasi Pasar Murah yang tidak dapat terlaksana di tengah wabah Covid-19.
- 5. Pembatasan pembelian gula pasir Bulog sebanyak 2kg/ konsumen yang disalurkan langsung ke konsumen akhir untuk mempercepat normalisasi harga.
Kedepan, diharapkan sinergi dan koordinasi TPID Provinsi, TPID Kabupaten/Kota di Sumatera Barat dengan Pemerintah Pusat dapat terus ditingkatkan dalam rangka pengendalian inflasi daerah. (vry)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro