Konsumsi Dadiah Aman untuk Tambahan Nutrisi Ibu Hamil, Ini Analisisnya

Jumat, 10 April 2020, 10:38 WIB | Kabar Daerah | Provinsi Sumatera Barat
Konsumsi Dadiah Aman untuk Tambahan Nutrisi Ibu Hamil, Ini Analisisnya
Ketua Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (FKM Unand), Dr Helmizar SKM MBiomed. (istimewa)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Melalui proses fermentasi sederhana, kearifan lokal masyarakat Minang mampu mengubah laktosa pada susu sapi/kerbau, jadi asam laktat yang terbukti dapat ditolerir penderita lactose intolerance. Dadiah, demikian masyarakat Minang menyebut susu yang telah difermentasi ini.

"Dalam dadiah, laktosa susu sudah dipecah oleh bakteri baik, Bakteri Asam Laktat, melalui proses fermentasi. Inilah yang membuat dadiah beserta kandungan gizinya lebih mudah diserap tubuh," ungkap Ketua Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (FKM Unand), Dr Helmizar SKM MBiomed seputar penelitiannya tentang dadiah di Padang, Jumat (10/4/2020).

Dikatakan Hemizar, laktosa merupakan salah satu unsur yang terdapat susu sapi atau kerbau. Pada sebagian orang, reaksi negatif terhadap laktosa ditandai dengan diare. "Melalui proses pengolahan sederhana yakni disimpan dalam potongan bambu yang ditutup daun pisang selama dua hari pada suhu kamar, susu kerbau/sapi ini akhirnya dia jadi produk bergizi tinggi," terangnya.

Dadiah terbentuk karena proses penggumpalan susu kerbau yang disebabkan oleh adanya asam-asam yang dihasilkan dari perubahan karbohidrat oleh bakteri asam laktat tertentu seperti Lactobacillus plantarum.

Baca juga: Webinar IKA FKM Unand: Masyarakat Diliputi Perasaan Terancam Akibat Pesan Positif Covid19 Minim di Ruang Publik

"Dadiah yang baik, berwarna putih dengan konsistensi menyerupai susu asam (yoghurt), tekstur lembek, rasa gurih dan aromanya menyerupai aroma khas susu asam," terangnya.

"Di dalam dadiah, terdapat bakteri asam laktat yang berperan sebagai probiotik, yang salah satu fungsinya, mengatur ekosistem saluran pencernaan," tambah Helmizar.

Bakteri ini, ungkap Helmizar, juga berperan dalam pembentukan tekstur dan cita-rasa dadih. Asam laktat yang dihasilkan bakteri ini, menghambat pertumbuhan bakteri lain yang bersifat merugikan, seperti bakteri e-choli yang jadi pemicu diare.

"Dadiah yang diproduksi dari Agam dan Tanahdatar, memiliki kandungan gizi terbaik," ungkap Helmizar.

Baca juga: DPP IKA FKM Unand Salurkan 30 Paket Sembako untuk Mahasiswa Terdampak Covid19

Berdasarkan riset yang dilakukannya, dadiah dari Agam memiliki kandungan Kalori 126,21 kal, Protein 12,10 g, Lemak 7,05 g dan Karbohidrat 3,59 g. Sedangkan Dadiah dari Tanahdatar, mengandung Kalori 120,84 kal, Protein 11,05 g, Lemak 6,80 g dan Karbohidrat 3,86 g.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: