Belum Ada Pasien Positif Corona di Sumbar Hingga 16 Maret 2020
"Saat ini sudah dilakukan gerakan bersama yang akan dilakukan di daerah perbatasan. Informasi yang disampaikan bupati Dharmasraya bersama Forkompimda, mereka melakukan kegiatan-kegiatan, di antaranya membersihkan kamar mandi yang ada di hotel, dan restoran-restoran yang merupakan tempat transit bagi orang-orang dari luar yang datang dengan disinfektan," ungkap dia.
"Juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang ada diperbatasan. Selain itu, dalam waktu dekat juga akan dilaksanakan hal yang sama oleh Pemkab Limapuluh Kota di daerah Pangkalan (perbatasan dengan Pekanbaru)."
Untuk tempat wisata, sudah disepakati bersama akan tetap dibuka karena dampaknya terhadap ekonomi masyarakat. Hanya saja, pengawasan diperketat kepada mereka yang datang, terutama yang dari luar Sumbar.
Baca juga: Polda Sumbar Tanam Jagung Manis untuk Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo, Ini Harapan Muhidi
"Kita akan meminta bantuan dari travel agent, hotel-hotel dan juga tempat wisata agar bisa mengecek setiap pengunjung, sehingga nanti kalau diketahui atau terdetect langsung diproses. Jadi pengawasannya lebih kepada orang yang datang melalui tempat wisata," terang dia.
"Ini pun diserahkan sepenuhnya pada bupati atau wali kota, apabila nanti melihat sistuasi dan kondisi tidak lagi bagus, bisa membuat tindakan yang dianggap perlu."
Untuk kegiatan di pemerintahan, gubernur mengimbau bupati/wali kota untuk mengurangi kegiatan yang sifatnya mengundang orang dari luar sumbar. "Jika bisa ditunda, lakukan saja namun jika tidak bisa lagi maka perlu dilakukan pendekatan selektif tertutup," terang dia.
Kegiatan yang sifatnya umum, dipertimbangkan untuk ditiadakan, misalnya Festival Langkisau, Festival Danau Kembar dan lain-lain. Namun, semua itu diserahkan sepenuhnya pada bupati/wali kota masing-masing.
"Sedangkan untuk kegiatan nasional yang di provinsi seperti Penastani, Harganas dan MTQ Nasional, berharap tidak terganggu karena pelaksanaannya masih di Juli 2020. Namun, jika belum selesai maka akan dibicarakan kembali dengan pemerintah pusat terkait," ungkap dia.
Gugus tugas daerah sudah dibentuk pada 14 Maret 2020 dengan Ketua Harian Kalaksa BPBD Sumbar, sedangkan untuk Kabupaten Kota Ketua Harian adalah Sekda. "Saat ini di Kabupaten Kota sudah dibentuk, bagi yang belum akan segera dibentuk dalam waktu dekat," ungkapnya.
"Tugas dari gugus depan tersebut antara lain: melakukan pendataan, koordinasi, melakukan sinergi dengan pihak ihak terkait, dan langusung tindak lanjut-tindak lanjutnya."
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro