Antrian Penggunaan QRIS Bisa Seminggu, Wahyu: Peminat Non Tunai Makin Berjubel

VALORAnews - Puluhan booth UMKM, ikut meramaikan puncak Pekan Quick Respon code Indonesian Standard (QRIS) yang dilaksanakan Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumatera Barat, di salah satu pusat perbelanjaan, Sabtu (14/3/2020).

Berbagai produk UMKM, mulai dari aneka kuliner hingga produk kerajinan dapat ditemui di booth yang ada.

Kepala Perwakilan BI Sumatera Barat, Wahyu Purnama mengatakan, penggunaan QRIS memang menyasar pada pelaku UMKM.

"QRIS memang untuk transaksi retail, dengan saldo maksimal Rp2 juta. Saat ini sudah ada lebih dari 2.000 merchant yang menggunakan QRIS dan ada ratusan yang antri untuk mendaftar," ujar Wahyu.

Baca juga: 40 Pelaku UMKM Sektor Kuliner di Agam Ikuti Pelatihan Peningkatan Inovasi dan Higienitas

Banyaknya manfaat QRIS sebagai alat transaksi non tunai, membuat pelaku usaha mendaftar untuk mendapatkan QRIS.

Menurut Wahyu, saat ini 70% masyarakat sudah menggunkan telepon pintar, dengan QRIS berbagai transaksi dapat dilakukan hanya dengan memindai kode (scanning) melalui telepon.

"Karena banyaknya yang ingin mendapatkan QRIS, membuat proses antrian menjadi lama. Kalau biasanya maksimal dua hari sekarang bisa mencapai satu minggu," tambah Wahyu.

Wahyu menambahkan, QRIS mengusung semangat "Unggul" yakni Universal GampanG, Untung dan Langsung.

Baca juga: Erman Safar Blusukan di Campago Guguak Bulek, Program Bansos jadi Harapan Masyarakat

Universal yang berarti penggunaan QRIS bersifat inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat. GampanG, masyarakat dapat bertransaksi dengan mudah dan aman dengan menggunakan telepon pintar.

Penulis:
Editor:
Sumber: