Jalur KA ke Pulau Air Beroperasi Kembali Setelah Vakum Sejak 1977
VALORAnews - Jalur Kereta Api dari Stasiun Padang ke Stasiun Pulau Air bakal dijadwalkan akan mulai beroperasi pada 16 Maret 2020 ini. Pengujian dan safety assesment rel kereta api, sudah selesai dilakukan ke stasiun yang berada di daerah Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan itu.
"Temuan-temuan saat pengujian sudah ditindaklanjuti dan dinyatakan plus artinya sudah dinyatakan tuntas," kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumatera Barat, Suranto Ato dalam diseminasi informasi bersama Diskominfo Padang, di Media Center Balai Kota Padang, Rabu (4/3/2020).
Dijelaskan, setelah pengujian tahap berikutnya ialah melakukan pemeriksaan bersama dengan pihak PT KAI terkait apa yang harus dimatangkan. Untuk sertifikasi dari hasil pengujian, Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumatera Barat juga sudah menyurati Dirjen Prasarana Perkeretaapian.
"Surat kita itu untuk diterbitkannya rekomendasi teknis untuk jalur Kereta Api dari Stasiun Padang ke Stasiun Pulau Air, sehingga bisa dioperasikan. Moga-moga satu dua hari ini ke luar rekomendasinya," ungkap Suranto Ato.
Baca juga: Dugaan Suap Proyek Pembangunan Jalur Kereta Api, KPK akan Periksa Penerima Sleeping Fee
Jadwal peresmian pada 16 Maret 2020 itu, ungkap Suranto Ato, masih tentatif. "Pada 13 Maret, baru akan ada uji coba untuk dioperasikan. Setelah itu baru peresmian. Peresmian akan melihat jadwal menteri yang memungkinkan," tutur Suranto Ato sembari menyebutkan, sebelum diresmikan kereta itu sudah bisa dioperasikan.
Dia menyebut, setelah uji coba akan diberlakukan tiket gratis. Jadwalnya pada 12 Maret hingga 22 Maret 2020. Saat ini pagar telah dibangun di sepanjang jalur KA. Hal tersebut bertujuan untuk keselamatan biar warga tidak lalu lalang. Kemudian, untuk sterilisasi jalur supaya warga sekitar tidak lalu lalang karena itu membahayakan.
"Ada delapan titik perlintasan, termasuk satu titik yang sudah ada di Simpang Haru. Terus ke arah Pulau Air ada tujuh yang baru. Ada yang ukurannya besar dan kecil," ungkapnya.
Suranto Ato pun mengungkapkan tujuan dari adanya perlintasan dipertimbangkan Stasiun Padang-Pulau Air masuk dalam zona merah gempa. Dengan itu, untuk mengakomodir kalau terjadi apa apa, warga mudah menuju jalur evakuasi.
Baca juga: Aset Kereta Api di Padang Panjang akan Dijadikan Destinasi Wisata, Ini Kata Dirjen Perkeretaapian
"Stasiun Pulau Air tersebut terakhir beroperasi pada 1977. Sekarang mau diaktifkan kembali. Semua elemen diganti karena sudah tidak memenuhi persyaratan dan tidak layak. Jalur dan rel diganti ke yang lebih besar, kemudian jembatan juga diganti. Begitu juga dilakukan pemekaran dan Stasiun Pulau Air di restorasi," tutur Suranto Ato. (rls/vry)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar