Intelektual Muda NU Sumbar Bidik Kursi Ketua Umum PB PMII

Selasa, 18 Februari 2020, 16:38 WIB | Kuliner | Nasional
Intelektual Muda NU Sumbar Bidik Kursi Ketua Umum PB PMII
Kandidat Ketua Umum PB PMII, Satria Efendi Tuanku Kuniang bersama Ketua Umum Mitra Santri Nusantara, Akhmad Khambali di satu kesempatan diskusi di Jakarta. (istimewa)

VALORAnews - Alumni Pesantren Miftahul Istiqamah, Surau Cubadak, Sungai Asam, Padangpariaman, Sumbar, Satria Efendi, bidik kursi ketua umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada Kongres XX yang akan dihelat 16-20 April 2020 di Balikpapan, Kaltim. Mahasiswa program doktoral bidang ekonomi di Universitas Borobudur Jakarta ini, juga bergelar Tuanku Kuniang, sebuah gelar akademik dari pesantren klasik Minangkabau.

"Kemajuan peradaban dunia, digerakan oleh orang-orang berfikir maju. Jika diamanahkan jadi ketua umum PB PMII, saya akan mewujudkan kader yang berkualitas, karena hanya dengan kader yang berkualitas lah, organisasi ini jadi lebih baik dan tangguh menghadapi revolusi industri 4.0," ungkap Satria Effendi.

Mewujudkan tekadnya membidik kursi ketua umum, Satria mendaftarkan diri ke panitia kongres pada Sabtu (15/2/2020). Dia mendaftar didampingi sejumlah kader PMII seperti Sepriboy Saputra, Zulkifli dan Sutan Rahman.

Menurut Sepriboy Saputra, Satria memiliki kapasitas akademik cukup mumpuni. Sejak 2008 hingga 2016, menempuh pendidikan pesantren tradisi di Sumatera Barat. Kemudian, menempuh pendidikan Strata 1 di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh Burhanuddin Pariaman, lalu melanjutkan S-2 di di UIN Imam Bonjol Padang. Saat ini, menempuh program doktoral bidang ekonomi (S-3) di Universitas Borobudur, Jakarta.

"Satria tengah bertransformasi jadi seorang intelektual muda berkultur pesantren. Ini kapasitas yang sangat kuat, untuk jadi figur ketua umum PB PMII kedepan," nilai Sepriboy Saputra, tentang sosok Satria Saputra.

Terpisah, Ketua Umum Mitra Santri Nusantara, Akhmad Khambali menilai, Satria Efendi Tuanku Kuniang merupakan sosok ulama muda Nahdlatul Ulama (NU) dari tanah Minangkabau. Secara keilmuan, terangnya, sanadnya terhubung langsung pada Syekh Burhanuddin, salah seorang tokoh penyebar Islam di Minangkabau.

Jika dilihat dari ranjinya (silsilah-red), Satria adalah keturunan ke-8 dari silsilah Tariqat Syatariah yakni Syekh Burhanuddin, Syekh Jangguik Hitam, Syekh Abdurrahman, Syekh Malalo Limopuluah, Syekh Aluma Koto Tuo, Syekh Ismail Kiambang, Buya Ungku Marajo Surau Cubadak Sungai Asam, Buya Ungku Kuniang Musyawir Sungai Asam dan Tuanku Kuniang Satria Efendi.

"Ilmu yang diwarisi Satria ini adalah ilmu Tariqat Syatariah, Mahzab Safi'i, Iqtikad Ahlus Sunnah Waljamaah," ungkap Khambali.

Menurut Khambali, dengan adanya ulama muda NU Minangkabau maju di kongres PMII, telah menepis bahwa PMII dan NU hanya Jawa sentris. Kehadiran Satria saat ini, sudah mulai membuktikan Indonesia sentris.

"Satria adalah ulama muda NU. Dia layak untuk memimpin PB PMII kedepan," tegas Khambali sembari menyebutkan, motto Satria adalah Menuju PMII Bermartabat, Nusantara Memanggil.

Informasi yang dihimpun, calon ketua umum lainnya bersama Satria Efendi yang dijagokan cabang Pariaman, seperti Rafsan dari Cabang PMII Ciputat, Kahar Jambi, Abdulah Sukry dari Malang, Daud Gerung dari Jakarta.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: