Prakiraan Pertumbuhan Ekonomi Sumbar 2020, Wahyu: Perkuat Sinergi, Transformasi dan Inovasi

Rabu, 04 Desember 2019, 22:39 WIB | Olahraga | Provinsi Sumatera Barat
Prakiraan Pertumbuhan Ekonomi Sumbar 2020, Wahyu: Perkuat Sinergi, Transformasi dan...
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar, Wahyu Purnama A foto bersama dengan jajaran, usai kegiatan pertemuan tahunan Bank Indonesia Sumatera Barat yang rutin diselenggarakan setiap akhir tahun, Rabu (4/12/2019). (veby rikiyanto/valoranews)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Perkembangan ekonomi global sepanjang 2019, semakin tidak ramah karena perang dagang meluas, menurunnya globalisasi dan maraknya digitalisasi. Pertumbuhan ekonomi dunia menurun drastis pada 2019 dan kemungkinan belum akan pulih pada 2020.

"Sinergi, transformasi dan inovasi adalah tiga kata kunci untuk memperkuat ketahanan dan pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia maju ke depan," ungkap Kepala Perwakilan BI Sumbar, Wahyu Purnama A pada pertemuan tahunan Bank Indonesia Sumatera Barat yang rutin diselenggarakan setiap akhir tahun, Rabu (4/12/2019).

Pertemuan ini digelar, untuk menyampaikan pandangan Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian terkini, tantangan dan prospek ke depan serta arah kebijakan Bank Indonesia secara nasional maupun dalam lingkup Sumatera Barat.

Pertemuan tahunan ini dihadiri Gubernur Sumatera Barat, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Sumatera Barat, Bupati/Walikota se-Sumatera Barat, pimpinan instansi vertikal, organisasi perangkat daerah (OPD), perbankan, pelaku usaha, asosiasi, akademisi, dan media. Tema kegiatan pada 2019 ini, "Sinergi, Transformasi, Inovasi untuk Indonesia Maju."

Baca juga: BI Sumbar Optimistis, Tingkat Inflasi 2023 Menurun

Dikatakan Wahyu, kinerja dan prospek ekonomi Indonesia cukup baik. Stabilitas ekonomi nasional terjaga, momentum pertumbuhan berlanjut. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan berada di kisaran 5,1% (yoy) pada 2019 dan meningkat dalam kisaran 5,1% - 5,5% (yoy) pada tahun 2020. Inflasi tetap terkendali pada level yang rendah dan stabil.

"Pada tahun 2020 inflasi diprakirakan juga akan tetap terjaga dalam kisaran sasaran yang ditetapkan lebih rendah, yaitu 3,0% 1% (yoy). Nilai tukar Rupiah menguat sejalan dengan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang tetap baik, dan stabilitas sistem keuangan (SSK) tetap terjaga," terang Wahyu.

Menurut Wahyu, perbaikan perekonomian Indonesia akan meningkat lebih tinggi dalam jangka menengah. Ekonomi Indonesia diprakirakan akan mampu tumbuh 5,2% - 5,6% (yoy) pada tahun 2021 dan meningkat menjadi 5,5% - 6,1% (yoy) pada tahun 2024. Inflasi akan tetap terjaga rendah pada kisaran 2,0% - 4,0% (yoy) sampai dengan tahun 2024.

Sementara itu, laju pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat di tahun 2019 diperkirakan juga akan tumbuh stabil 4,8% - 5,2% (yoy), dibandingkan tahun 2018 (5,14%, yoy). Laju inflasi Sumatera Barat pada tahun ini diprakirakan sedikit menurun dibandingkan dengan inflasi tahun 2018 sebesar 2,60% (yoy), didukung oleh tingginya komitmen dan kuatnya sinergi antar instansi dalam upaya pengendalian inflasi.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi jadi Faktor Pemicu Inflasi Beras di Sumatera Barat

"Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan kredit/pembiayaan di Sumatera Barat relatif meningkat dengan rasio Non Performing Loan (NPL) yang stabil, terutama pada perbankan syariah," nilainya.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: