Prakiraan Pertumbuhan Ekonomi Sumbar 2020, Wahyu: Perkuat Sinergi, Transformasi dan Inovasi
Terkait sistem pembayaran, urai dia, Bank Indonesia terus mendorong elektronifikasi transaksi keuangan dan mengoptimalkan pembayaran non tunai, antara lain melalui penguatan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), dan QR Code Indonesian Standard (QRIS) untuk mendorong efisiensi dan integrasi antar pelaku ekonomi.
"Mendukung itu, Bank Indonesia telah meluncurkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 (BSPI 2025)," ungkap Wahyu.
Terkait pengelolaan uang rupiah, Bank Indonesia bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut untuk melaksanakan pelayanan kas hingga ke pulau-pulau terluar, terdepan dan tertinggal (3T) seperti di Simeulue Aceh, Nias, Tello dan Mentawai.
Baca juga: BI dan Pemprov Sumbar Gelar Minang CrEFt 2022, Ini Targetnya
Bank Indonesia juga mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), ekonomi lokal, dan ekonomi syariah sebagai sumber pertumbuhan. Pengembangan UMKM Bank Indonesia terutama dilakukan pada tiga klaster yang tersebar di seluruh Sumatera Barat.
Pertama, melalui pengembangan klaster pangan untuk turut menjaga stabilitas inflasi bahan makanan. Kedua, program pengembangan ekonomi lokal di sektor industri kreatif sulaman, dan untuk sektor komoditas ekspor kopi. Ketiga, program Pendampingan Wirausaha Bank Indonesia Sumatera Barat (Wubi Sumbar) yang telah menjaring 60 wirausaha terbaik.
Sebagai upaya meningkatkan potensi ekonomi syariah, pada saat ini Bank Indonesia sedang melaksanakan program pengembangan kemandirian ekonomi pondok pesantren untuk menunjang kemandirian ekonomi. Pondok Pesantren Diniyyah Puteri di Kota Padangpanjang dan Pondok Pesantren Modern Al Kautsar Muhammadiyah di Kabupaten Lima Puluh Kota terpilih sebagai pilot project.
Di sisi lain, Bank Indonesia juga terus mendukung program sertifikasi halal, pengelolaan Ziswaf terintegrasi, kampanye ekonomi syariah secara luas, pengembangan Industri Kreatif (IKRA) Syariah, antara lain melalui pendampingan business matching Rendang Katuju dan Rendang for Kids Naktaraso serta pengembangan ekonomi dan keuangan syariah terkait Halal Value Chain (HVC).
Pariwisata Sumatera Barat juga memiliki potensi luar biasa sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat bekerjasama dengan Tourism Development Center (TDC) Universitas Andalas pada Oktober 2019 untuk mengevaluasi kinerja 3A2P (atraksi, amenitas, aksesibilitas, promosi, dan pelaku usaha) di 9 (sembilan) wilayah di Sumatera Barat.
Hasilnya didapati bahwa secara umum hambatan pariwisata Sumatera Barat berkisar pada (a) kepemilikan lahan; (b) atraksi; (c) masalah kebersihan; (d) kendala koordinasi dan komunikasi, serta (e) ketersediaan sumber daya manusia (SDM) pariwisata yang belum memadai. Untuk itu, pemerintah daerah, pelaku usaha, perbankan, media, tokoh-tokoh adat, dan masyarakat pada umumnya perlu semakin bersinergi, bertransformasi, dan berinovasi dalam mengembangkan pariwisata Sumatera Barat ke depan.
"Secara khusus, Kota Sawahlunto yang baru terpilih sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO tahun ini, diharapkan dapat menjadi primadona baru pariwisata Sumatera Barat," ungkapnya.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Gubernur Sumbar Sambut Peraih Emas Binaraga dan Perunggu Muaythai PON XXI, Janjikan Pekerjaan di BUMD
- Gubernur Sumbar Hadiri Pembukaan PON XXI Aceh-Sumut, Ini Janji yang Disampaikan
- Sumbar Siapkan Bonus Rp250 Juta untuk Peraih Emas PON XXI Aceh-Sumut
- Minangkabau Archery Club Gelar Lomba Memanah Piala Gubernur, Ini Harapan Mahyeldi
- 16 Tim Ikuti Turnamen Mini Soccer Gubernur Cup 2024, Ini Harapan Mahyeldi
Disparpora Mentawai Gelar Turnamen Voli dan Sepaktakraw Bupati Cup I
Olahraga - 10 September 2024
Sumbar Siapkan Bonus Rp250 Juta untuk Peraih Emas PON XXI Aceh-Sumut
Olahraga - 02 September 2024