73 Hektar Sawah di Padang jadi 'Tempat Pembuangan Akhir' Sampah Plastik

Sabtu, 23 November 2019, 15:53 WIB | News | Kota Padang
73 Hektar Sawah di Padang jadi 'Tempat Pembuangan Akhir' Sampah Plastik
Tim Reaksi Cepat DLH Padang, mengangkat sampah plastik dari saluran drainase Komplek Permata Surau Gadang, pekan lalu. Sampah ini merupakan sampah kiriman dari saluran irigasi yang mengairi areal persawahan Gapokta Sarumpun Boneh di Kelurahan Surau Gadang

VALORAnews - Sampah plastik tak hanya jadi masalah besar di bibir pantai yang terletak di sepanjang pesisir pantai, setiap kali hujan lebat mengguyur Kota Padang. Petani pun mengeluhkan sampah yang tak bisa diurai itu, karena memenuhi hamparan sawah mereka. Warga yang bermukim di dekat areal persawahan, juga ikut kena getahnya.

Kiriman sampah plastik yang kerap bercampur bangkai binatang, pempers, styrofoam dan aneka jenis sampah plastik lainnya itu, saat sampai di pemukiman, memicu terjadinya penyumbatan di saluran drainase. Jika sudah tersumbat, tentu saja akan memicu luapan air yang memenuhi jalan hingga rumah.

"Kini sudah memasuki musim penghujan. Setiap kali hujan, sampah kiriman terus menggunung di pintu aia (pintu irigasi-red). Jika hujan lebat turun lagi dan pintu air akan dibuka, akan membuat sampah-sampah itu ikut hanyut memenuhi sawah hingga saluran di pemukiman," ungkap Mak Uniang, petani asal Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo, Padang, Sabtu (23/11/2019).

Mak Uniang, merupakan salah seorang petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sarumpun Boneh yang berada di Kelurahan Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang. Gapoktan ini terdiri dari Kelompok Tani (Keltan) Bujang Juaro, Gunung Putuih dan Surga Jaya.

Baca juga: Pindah Partai di Pemilu 2024, Dua Anggota PAW DPRD Padang dari Partai Berkarya Dilantik

Gapoktan Sarumpun Boneh ini memiliki hamparan sawah seluas 73 hektar lebih dengan anggota 104 orang. Areal persawahan ini membentang mulai dari Kalumbuk (kecamatan Kuranji), Gurun Laweh dan Surau Gadang (kecamatan Nanggalo) hingga Bawah Asam Sungai Sapiah (kecamatan Kuranji).

"Plastik saja isi tali banda. Kadang, ada juga ditemukan bangkai binatang," ungkap Burman, pensiunan TNI putra setempat, yang kini jadi petani di Surau Gadang. Tumpukan sampah ini ditemukannya saat membersihkan tali banda menuju tiga petak sawahnya yang bersebelahan dengan Komplek Permata Surau Gadang.

Ketua RT 07 RW 01 Kelurahan Surau Gadang, Husni Jamal juga mengeluhkan sampah kiriman ini. Menurutnya, setiap kali hujan lebat mengguyur Padang, warganya langsung dihantui sampah kiriman.

"Sampah kiriman ini sangat banyak. Kami bahkan terpaksa meminta bantuan satu unit truk dari Dinas Lingkungan Hidup untuk membawa sampah kiriman yang telah dikumpulkan warga," ungkapnya.

Baca juga: Mendagri Tunjuk Andree Harmadi Algamar jadi Pj Wali Kota Padang, Ini Empat Larangan yang Tak Boleh Dilanggar

Husni Jamal menilai, kawasan pemukiman di RT 07 ini, akan selalu jadi tempat penumpukan sampah kiriman. Karena, hamparan sawah setelah perumahan itu, di kawasan Gunung Juaro, secara berangsur telah berganti perumahan penduduk.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: